Sunday, October 22, 2017

AMALAN MAASYAA ALLAAH, Percaya diri atau percaya Allah?

AMALAN MAASYAA ALLAAH, Percaya diri atau percaya Allah?                       Assalamu alaikum salam hormat untuk semua.
Banyak pakar motivasi… yang menjadi motivator agar orang percaya kepada kemampuan diri sendiri. Percaya diri tinggi, sebab bagi mereka percaya diri itu penting untuk mencapai kejayaan di dunia yang fana ini. Tetapi benarkah mereka yang percaya diri itu akan mencapai kejayaan. Sering juga kita saksikan mereka yang katanya sangat percaya diri tetapi pada akhirnya hanya jadi pecundang dalam mengarungi hidup di dunia ini.

Bagaimanakah diri yang kosong ini… yang secara hakikatnya bisakah untuk dipercayai. Bagaimana mempercayai diri yang secara hakikatnya tidak ada…? Dzohiru Rabbi wal bathinu abdi... Yang Maha Dzohir itu Rabbku sdgkan hamba tidak nampak, tiada, tersembunyi, bersifat bathin.  Tidak mungkin dengan cara yang demikian mereka akan berjaya, mustahil.

Sudah pasti yang paling nyata, yang paling ADA adalah  Dzat Wajibal Wujud, Yang Wajib Ada/Wujud  (Allah). Kalau kita percaya kepada Allah sudah pasti kita akan sukses berjaya... MASYAA ALLAH LAA QUWWATA ILLA BILLAAH..SEGALA SESUATU ATAS KEHENDAK ALLAH TIADA KEKUATAN SELAIN DENGAN KEKUATAN ALLAH... kerena DIA pasti dapat melaksanakan sesuatu, kerana DIA memang MAHA ADA, YANG WAJIB MAHA ADA pasti dapat menghasilkan sesuatu, berbanding yang tidak ada. Yang kosong mustahil dapat berbuat sesuatu.

Apabila kita makan yaqinlah bukan makanan itu yang mengenyangkan secara haqiqat akan tetapi Allah, Apabila kita bekerja. Yaqinlah Allah lah yang menyempurnakan pekerjaan kita. Apabila kita meminta kepada NYA . Yaqinlah DIA akan memberikan apa yang kita minta itu.

Latihlah diri untuk percaya kepada Allah selalu agar bisa menjadi kebiasaan, bahwasanya  kita hanya yaqin kepada Allah, bukan kepada yang lainnya, termasuk bukan yaqin kepada diri yang bersifat rendah dan memang butuh Allah dalam hidup, sebab Allah adalah Asshomad tempat bergantung semua makhluk tanpa terkecuali, seharusnya pula dengan Nya kita percaya, percaya kepada Allah adalah muslim, mukmin, tawakal. Khusus untuk ucapan                               
MAASYAA ALLAAH LAA QUWWATA ILLA BILLAAH..SEGALA SESUATU TERJADI ATAS KEHENDAK ALLAH TIADA KEKUATAN SELAIN DENGAN KEKUATAN ALLAH...
Amalkan dengan istiqomah ketika kita memiliki barang baru, sentuh dan usaplah sambil mengucapkannya.  Insya Allah agar barang yang kita miliki tersebut dijaga oleh Allah untuk kita dan berguna dengan baik bagi kita.
Tulisan itu potongan Q.S. al-Kahfi ayat 39. Oleh karena itu, sebagian ulama Salaf mengemukakan: “Barangsiapa yang merasa bangga atas keadaan, kekayaan, atau keturunannya sendiri, maka hendaklah ia mengucapkan: ‘Maa syaa Allah, laa quwwata illaa billaah.” Kalimat tersebut diambil dari ayat di atas.Lafadz ini diucapkan ketika kita takjub melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, baik berupa harta, kondisi fisik atau yang lainnya.
Lafadz ini juga berkaitan dengan penyakit ‘ain. Dengan melafadzkannya ketika kita mengaggumi kelebihan yang dimiliki orang lain, diharapkan orang tersebut tidak terkena penyakit ‘ain disebabkan pandangan kita. Karena penyakit ‘ain ini dapat terjadi baik kita sengaja ataupun tidak.
Misalnya adalah tingkah dan fisik anak kecil yang menggoda. Pipinya yang lucu, matanya yang nakal dsb.. Lalu datanglah pujian dari sanak, saudara atau teman sekitar kita. Yang mesti diingat bahwa anak juga merupakan anugrah yang dapat terkena penyakit ‘ain. Maka, ingatkanlah orang-orang sekitar untuk mengucapkannya ketika memberikan pujian kepada anak kita. Begitupula dengan kita ketika memuji anak atau benda milik seseorang, maka ucapkanlah kalimat ini. Untuk lebih jelasnya tentang sakit a'in silakan cari referensi.
Dalam hadits shahih juga telah ditegaskan, dari Abu Musa, bahwa Rasulullah pernah bersabda kepadanya: “Maukah kamu aku tunjukkan salah satu dari beberapa perbendaharaan surga? Yaitu kalimat, Laa haula walaa quwwata illaa billaah [tiada daya dan tiada upaya melainkan hanya dengan (pertolongan) Allah.
Semuanya atas kehendak dan izin Allah, bukan karena kepintaran kita atau kehebatan kita. Untuk apa kepintaran dan kehebatan kita, kalau hati kita tidak  tersambung dengan Allah? Semoga ada manfaatnya, mohon maaf bila ada kesalahan. Wallahu A'lamu. Makasi dan salam.

NB. Mohon maaf, banyak yg salah tempat ttg ucapan maasyaa Allaah dgn subhanallaah. Maasyaa Allaah itu diucapkan ketika kita terpukau, terpesona, terkagum dgn pesona kebesaran Allah lewat makhluqNya, ada makna tersirat dan rahasia dari ucapan tersebut juga sejalan dgn rukun iman percaya dengan qadla, qadar taqdir Allaah.   Sdgkan subhanallaah untuk menampik apa pun yg memburukkan Allah, prasangka jelek kepada Allah, untuk ungkapan mensucikan Allah dari org benci dan hujatan, ucapan sadar akan ketidaksucian hamba tanpa Allah Yang Maha Suci, dll. Subhanallaah amma yusyrikun Maha Suci Allah dari yg mereka persekutukan, kesyrikan kepada Allah. Bukan perkara vital tapi alangkah indahnya menempatkan sesuatu pada tempatnya dengan ilmu. Wallahu A'lam.

No comments: