Thursday, August 4, 2016

MAKRIFAT DAN HAKIKAT WALLAHU A'LAM

Assalamu alaikum

Salam hormat untuk guru2 yang tergabung di komunitas dan buat kita semua. Sengaja saya menuliskan
ini karena prihatin dan perduli dalam rangka saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.
Pasti kita sering mendengar, melihat dan membaca kenapa seorang muslim yang baik selalu mengakhiri
ucapannya atau tulisannya dengan kalimat wallahu A'lam atau wallahu A'lamu bisshowab?.
Bisa kita dapati bila seorang ulama, ustadz dll yang mereka mengerti akan hakikat serta makrifat dengannya,
akan mengakhiri uraiannya dengan kalimat itu.
Apa sich sebenarnya hakikat dari kalimat wallahu A'lam? Kok kesannya seperti tidak penting ada banyak sekali
artikel baik di grup ini atau di grup-grup satu pun tidak pernah menyertakan kalimat ini.
Saya akan coba menuliskan sesuai kadar pengetahuanku dan dari banyak nara sumber baik di dumay maupun nyata.
Wallahu A'lam itu bahasa kita adalah dan Allah Yang Maha Berilmu atau Allah Yang Maha Mengetahui.
Bila ditambah bisshowab artinya mengetahui secara rinci, sebenar-benarnya, detailnya tentang semua ilmu apa pun.
Yang perlu kita tegaskan adalah bahwasanya setiap apa pun kelak di hadapan Maha Rahim ada pertanggung jawaban
baik ucapan, pendengaran, tulisan dll itu akan diminta pertanggung jawabannya kelak.
Seyogyanya kita tidak menganggap sepele oleh karena itu islam mengajarkan untuk mengembalikan segala sesuatunya
kepada Allah sebagai Maha Pemilik dan Maha Ahli.
Sebagaimana para malaikat yang suci pun masih tidak berani mengaku mereka berilmu, para malaikat berkata
" Subhanaka la 'ilma lana illa ma a'lamtana... Maha Suci Engkau tidak berilmu/mengetahui kami kecuali Engkau ajarkan kepada kami" .
Apalagi kita yang bukan suci karena manusia tercipta dengan hawa nafsu beda dengan malaikat yang tidak memiliki nafsu.
Pun begitu para malaikat tetap mengembalikan hakikat ilmu itu kepada Yang Maha Berilmu.
Hakikat dari wallahu A'lam itu sendiri bahwasanya kita memahami dengan sebenar-benarnya semua ilmu itu adalah
Ilmu Allah kita tidak diberikan ilmu kecuali hanya setitik di maha samudera Ilmu Nya.
Dengan mengucap atau menulis wallahu A'lam kita menyadari diri akan pertanggung jawaban kelak atau mengurangi beban
moral terhadap apa yang kita sampaikan lebih-lebih kepada publik.
karena baginya ilmu dan harta yang dimilikinya itu adalah milik Allah sejatinya dia hanyalah pelaksana tugas bukan sebagai pemilik.
Wallahu A'lam Bishawab dimaksudkan juga dengan mengucapkannya, berarti kita mengakui kefakiran pengetahuan kita sebagai hamba Allah
yang Maha Sempurna, Kita Hanya Manusia, Tempatnya Salah Khilaf dan Lupa dan Hanya Allah yang maha Mengetahui.
Apakah ada khasiatnya? Biasa kan gitu yang dilihat atau dicari khasiat atau keramatnya? Bukan secara langsung tapi lebih
kepada pertanggungjawaban kita di hadapan Allah.
Hikmahnya insya Allah kita dimudahkan pula untuk mencari ilmu dan dibukakan lagi akan ilmu-ilmu lain karena kita makrifat
dengan menyakini hakikatnya.
Penulisan yang benar, jika yang dimaksud “Dan Allah Maha Mengetahui” adalah Wallahu a’lam yaitu tanda koma di atas [‘] setelah
huruf “a” dan sebelum huruf “l”. Namun, sangat sering kita jumpai penulisannya begini: Wallahu ‘alam (koma di atas [‘] sebelum
huruf “a”).
Wallahu a’lam dan Wallahu ‘alam membawa makna yang berbeda. Wallahu ‘alam artinya “Dan Allah itu alam”, bahkan tidak
jelas apa arti ‘alam itu? Bila ‘alamin atau ‘aalamin, jelas ertinya alam seperti dalam bacaan alhamdulillahi robbil ‘alamin.
Jadi, kalau yang kita maksud itu “Dan Allah Maha Mengetahui”, maka penulisan yang benar adalah Wallahu a’lam bukan Wallahu ‘alam.
A’lam itu asal katanya ‘alima artinya tahu. Daripada kata dasar ‘alima itu kemudian terbentuk kata ‘ilman (isim mashdar, artinya
ilmu/pengetahuan), ‘alimun (fa’il/pelaku, yakni orang yang berilmu), ma’lumun (pemberitahuan, maklumat), dsb.
termasuk a’lamu ( Maha Mengetahui).
Tanda koma di atas (‘) dalam a’lam itu kata ganti untuk huruf ‘ain dalam bahasa Arab. Kadang ada juga yang tanpa tanda wallahu alam
seperti yang saya juga sering lupa memberikan tanda hee itu tidak ada artinya jadi yang terbenar adalah wallahu A'lamu bisshowab.

Orang yang tidak mau merendahkan hati dan tawadlu kepada Allah baginya tidak penting tulisan atau ucapan wallahu A'lam.
Jikalau ada yang merasa dirinya yang paling berilmu dan lupa atau malah tidak tahu bahwasanya hanya Allah saja yang Maha Berilmu
maka sadar atau tanpa disadari itulah kesombongan, maka orang tersebut akan berhadapan langsung kepada Satu-Satunya Yang Berhaq
Untuk Sombong Dia adalah Allah Maha Segala Kuasa.
Bahkan diancam tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan di dalam hatinya walau hanya sebesar dzarrah. Karena sejatinya
kesombongan itu adalah selendang Allah, maka Allah saja yang berhaq memakai selendang kesombongan dan kebesaran.
Sebagaimana hakikat takbiratulihram yaitu Allahu Akbar" " Allah Maha Besar".

Sekian dulu yang dapat saya tulis mohon maaf bila ada kesalahan dan kekhilafan diri tiada niat menggurui siapa pun
lebih-lebih merasa tinggi ilmu pengetahuan dibanding pembaca, karena hanya untuk syiar ilmu dan berharap ada manfaatnya.
 Wallahu A'lam. Makasi dan salam

1 comment:

Unknown said...

Sangat setuju...!!!
Pembahasan dan saran yang sangat bagus.
Syukran atas ketulusan berbagi keilmuan di blog
DNA3JENDERAL ini, khususnya kepada admin , bang Joshua Atmaja (Baeinm Jusua), dan seluruh master/guru yang dengan tulus berbagi ilmu.
Semoga ketulusannya beroleh berkah pahala yang luas dan bermanfaat bagi sesama...

Bang Baeinm, mohon izin mengamalkan ilmu 2 kata dari org ghaibnya... Juga beberapa keilmuan yang ditampilkan disini.
Qobiltu untuk bbrpa keilmuan yang diijazahkan.. Saya Irham Karnizar, Ijazah diterima dgn sempurna..semoga dapat diamalkan jika ada waktu dan kesempatan. Insya Allah...

Dan mohon izin juga untuk share dgn cara Copy Paste utk bbrpa keilmuan, bang...
Semoga lbh banyak pengamal lbh byk pahala dan lbh berkah.. Aamiin.