AMALAN AGAR SENJATA TIDAK MAKAN TUAN / TIDAK MELUKAI DIRI KITA SENDIRI
Sebelumnya terima kasih Bang Mrsyahrudin yang telah memuat tulisan
saya dan untuk semua sesepuh juga pencinta blog IKS,
Mungkin kita pernah melihat orang lain terluka akibat senjata sendiri
baik parang, kapak dll Naudzubillah. Ijinkan saya berbagi amalan dari
KALTENG
agar kita tidak dilukai oleh senjata kita sendiri saat bekerja tentu
saja tetap hati-hati kerjanya, nanti tidak ngelukai kita, kaki orang
yg dilukai sama ja hee..
Namun sebelumnya bolehkan saya cerita sedikit tentang fenomena
keilmuan yang saya tahu? Semua daerah punya khas masing-masing dan
kita tidak membahas itu :D namun yang saya cerita ini keilmuan dari
kalteng umumnya dan daerah tepian Barito khususnya, kenapa saya cerita
daerah sana? Karena saya lama di sana dan bla bla hee. Tulisan ini
merangkum sejumlah pertanyaan ke saya walau mungkin tidak detail
tentunya, Keilmuan itu bisa didapat daerah yang saya sebut di atas
hanya tolak ukur, bisa jadi berlaku umum yaitu :
1. Ilmu dari keturunan seperti bapak ke anak, kakek ke cucu dll
biasanya disebut ilmu turunan daerah lain juga sama kayaknya.
2. Dari ketaatan, kealiman, keikhlasan dll yang berhubungan dengan
kedekatan dengan Allah.
3. Ilmu dari bertapa di hutan, di gunung dll contoh di Kalteng itu di
gunung Bundang konon hampir semua keilmuan ada di sana.
4. Otodidak keberuntungan atau keajaiban contoh orang yang dapat batu
di bambu tiba-tiba kebal, dapat Alquran kecil di dalam kayu tiba2 bisa
ngobatin orang,
itu yg kebetulan saya tahu dll.
5. Ilmu yang didapat dari kebaikan atau ketulusan kita dengan orang
lain hingga orang itu kasih dan simpati dengan kita, yang ini yang
paling sering saya alami dan banyak juga pengalaman orang lain.
6. Berguru ke orang yang dianggap guru punya ilmu,sesepuh, kiayi dll
khusus yang ini biasanya pakai syarat atau mahar bahasa nasionalnya,
walau sepengetahuan saya orang2 yang dianggap punya ilmu tersebut
ikhlas kalau diminta pertolongan namun memang ada hal yg memang
menjadi hukum tidak tertulis tergantung adat dan adab daerah
masing2 bisa jadi keilmuan itu didapat oleh guru atau yg punya ilmu
dengan cara juga begitu dan memang harus begitu syaratnya.
keikhlasan sang murid atau sipeminta ilmu karena merasa dibantu dan
bentuk penghargaan. Tentang syarat atau mahar tersebut jadi relatif
tidak sama contoh syaratnya biasanya sang murid membawakan jarum
jahit, kelapa, beras, kain dll tapi paling minim adalah jarum atau
kain (seperti selimut, kain hitam dll) konon jarum ini untuk
mempertajam dan menyambung keilmuan tsb, kain itu simbol bahwa ilmu
itu bisa dipakai dll rahasia yang ada di dalamnya walau ada
keuntungan materi untuk pemberi ilmu, konon syarat itu untuk sipemakai
sendiri agar lebih menyatu, kontak bathin dengan guru, adanya kerelaan
dll walau tidak sedikit yg menjadikan mahar itu sebagai wajib
dan ajang komersil keilmuan yg begitu banyak tersebar di mana2
termasuk internet dan inilah yang paling kontra ketika
menyebut kata maharjadi muncul polemik ada yg pro dan kontra pastinya.
Semua itu kembali ke individu masing2 menanggapinya serta
sensitif kalau dibahas, jadi baiknya kalau setuju silahkan dan kalau
tidak ya tidak apa.
7. Olah bathin, olah nafas, ada juga yg dari internet hee..dst.
Sekedar saja kalau dibahas tiada habisnya memang kebanyakan ilmu
itu berasal dari pengenalan atau ma'rifat bahasa tasawufnya terus
pengamalan atau lelaku boso jowone hingga jadi pengalaman seterusnya
TAWAKAL DAN ISTIQOMAH JUGA KEYAKINAN pastinya.. kenapa selalu saya
bilang konon karena dalam keilmuan gaib itu tiada rumus pasti setiap
orang berbeda dan banyak faktor juga berlaku hukum sebab akibat. saya
sarankan untuk yang muslim mantapkan TAUHID nya agar tidak keluar
jalur. Kesimpulannya tergantung niat pribadi untuk apa, ke mana dan
bagaimana? SELURUH KEILMUAN ITU HAK MUTLAK ALLAH SWT TUHAN YME KARENA
MAHA KASIHNYA SEMUA TERJADI HANYA DENGAN KUN FAYAKUN. Makanya yang
mengerti akan lebih baik tentunya menutup kata dengan ucapan WALLAHU
A'LAMU ( DAN ALLAH LAH YANG MAHA BERILMU ATAU MAHA MENGETAHUI). atau
ditambah dengan BISSHOWAB, KARENA SEMUA TULISAN DAN KATA KITA ADA
PERTANGGUNG JAWABAN DI AKHIRAT KELAK.
Jadi panjang nich hee berikut amalannya agar tidak dilukai senjata
kita sendiri dengan idzin Allah SWT tentunya.
Setiap mengasah parang, kapak, dll ucapkan "Are beh bahan baku ji
beken" ( itu bahasa Bakumpai Kalteng maksudnya banyak materi lain yang
bisa ditumpas selain badan kita) setiap mengasah parang , kapak dll
matanya jangan menghadap kita.
yang mau memakai silahkan kirim Alfatihah ikhlas untuk ULAK BAH
BARSIAH amalan itu dari beliau.
Akhir kata mohon maaf kalau ada salah kata tidak ada sedikit pun niat
untuk menggurui apalagi lebih dari itu, karena saya adalah tempat
segala kekurangan dan kebodohan. Selalu orang tua dulu berpesan
carilah ilmu yang menebar kasih dan selamat juga menyelamatkan.
wAllahu A'lamu. kalau kurang jelas atau ada yang ditanyakan hubungi
aja saya. Makasi By Baein/ Jusua.
Sebelumnya terima kasih Bang Mrsyahrudin yang telah memuat tulisan
saya dan untuk semua sesepuh juga pencinta blog IKS,
Mungkin kita pernah melihat orang lain terluka akibat senjata sendiri
baik parang, kapak dll Naudzubillah. Ijinkan saya berbagi amalan dari
KALTENG
agar kita tidak dilukai oleh senjata kita sendiri saat bekerja tentu
saja tetap hati-hati kerjanya, nanti tidak ngelukai kita, kaki orang
yg dilukai sama ja hee..
Namun sebelumnya bolehkan saya cerita sedikit tentang fenomena
keilmuan yang saya tahu? Semua daerah punya khas masing-masing dan
kita tidak membahas itu :D namun yang saya cerita ini keilmuan dari
kalteng umumnya dan daerah tepian Barito khususnya, kenapa saya cerita
daerah sana? Karena saya lama di sana dan bla bla hee. Tulisan ini
merangkum sejumlah pertanyaan ke saya walau mungkin tidak detail
tentunya, Keilmuan itu bisa didapat daerah yang saya sebut di atas
hanya tolak ukur, bisa jadi berlaku umum yaitu :
1. Ilmu dari keturunan seperti bapak ke anak, kakek ke cucu dll
biasanya disebut ilmu turunan daerah lain juga sama kayaknya.
2. Dari ketaatan, kealiman, keikhlasan dll yang berhubungan dengan
kedekatan dengan Allah.
3. Ilmu dari bertapa di hutan, di gunung dll contoh di Kalteng itu di
gunung Bundang konon hampir semua keilmuan ada di sana.
4. Otodidak keberuntungan atau keajaiban contoh orang yang dapat batu
di bambu tiba-tiba kebal, dapat Alquran kecil di dalam kayu tiba2 bisa
ngobatin orang,
itu yg kebetulan saya tahu dll.
5. Ilmu yang didapat dari kebaikan atau ketulusan kita dengan orang
lain hingga orang itu kasih dan simpati dengan kita, yang ini yang
paling sering saya alami dan banyak juga pengalaman orang lain.
6. Berguru ke orang yang dianggap guru punya ilmu,sesepuh, kiayi dll
khusus yang ini biasanya pakai syarat atau mahar bahasa nasionalnya,
walau sepengetahuan saya orang2 yang dianggap punya ilmu tersebut
ikhlas kalau diminta pertolongan namun memang ada hal yg memang
menjadi hukum tidak tertulis tergantung adat dan adab daerah
masing2 bisa jadi keilmuan itu didapat oleh guru atau yg punya ilmu
dengan cara juga begitu dan memang harus begitu syaratnya.
keikhlasan sang murid atau sipeminta ilmu karena merasa dibantu dan
bentuk penghargaan. Tentang syarat atau mahar tersebut jadi relatif
tidak sama contoh syaratnya biasanya sang murid membawakan jarum
jahit, kelapa, beras, kain dll tapi paling minim adalah jarum atau
kain (seperti selimut, kain hitam dll) konon jarum ini untuk
mempertajam dan menyambung keilmuan tsb, kain itu simbol bahwa ilmu
itu bisa dipakai dll rahasia yang ada di dalamnya walau ada
keuntungan materi untuk pemberi ilmu, konon syarat itu untuk sipemakai
sendiri agar lebih menyatu, kontak bathin dengan guru, adanya kerelaan
dll walau tidak sedikit yg menjadikan mahar itu sebagai wajib
dan ajang komersil keilmuan yg begitu banyak tersebar di mana2
termasuk internet dan inilah yang paling kontra ketika
menyebut kata maharjadi muncul polemik ada yg pro dan kontra pastinya.
Semua itu kembali ke individu masing2 menanggapinya serta
sensitif kalau dibahas, jadi baiknya kalau setuju silahkan dan kalau
tidak ya tidak apa.
7. Olah bathin, olah nafas, ada juga yg dari internet hee..dst.
Sekedar saja kalau dibahas tiada habisnya memang kebanyakan ilmu
itu berasal dari pengenalan atau ma'rifat bahasa tasawufnya terus
pengamalan atau lelaku boso jowone hingga jadi pengalaman seterusnya
TAWAKAL DAN ISTIQOMAH JUGA KEYAKINAN pastinya.. kenapa selalu saya
bilang konon karena dalam keilmuan gaib itu tiada rumus pasti setiap
orang berbeda dan banyak faktor juga berlaku hukum sebab akibat. saya
sarankan untuk yang muslim mantapkan TAUHID nya agar tidak keluar
jalur. Kesimpulannya tergantung niat pribadi untuk apa, ke mana dan
bagaimana? SELURUH KEILMUAN ITU HAK MUTLAK ALLAH SWT TUHAN YME KARENA
MAHA KASIHNYA SEMUA TERJADI HANYA DENGAN KUN FAYAKUN. Makanya yang
mengerti akan lebih baik tentunya menutup kata dengan ucapan WALLAHU
A'LAMU ( DAN ALLAH LAH YANG MAHA BERILMU ATAU MAHA MENGETAHUI). atau
ditambah dengan BISSHOWAB, KARENA SEMUA TULISAN DAN KATA KITA ADA
PERTANGGUNG JAWABAN DI AKHIRAT KELAK.
Jadi panjang nich hee berikut amalannya agar tidak dilukai senjata
kita sendiri dengan idzin Allah SWT tentunya.
Setiap mengasah parang, kapak, dll ucapkan "Are beh bahan baku ji
beken" ( itu bahasa Bakumpai Kalteng maksudnya banyak materi lain yang
bisa ditumpas selain badan kita) setiap mengasah parang , kapak dll
matanya jangan menghadap kita.
yang mau memakai silahkan kirim Alfatihah ikhlas untuk ULAK BAH
BARSIAH amalan itu dari beliau.
Akhir kata mohon maaf kalau ada salah kata tidak ada sedikit pun niat
untuk menggurui apalagi lebih dari itu, karena saya adalah tempat
segala kekurangan dan kebodohan. Selalu orang tua dulu berpesan
carilah ilmu yang menebar kasih dan selamat juga menyelamatkan.
wAllahu A'lamu. kalau kurang jelas atau ada yang ditanyakan hubungi
aja saya. Makasi By Baein/ Jusua.
No comments:
Post a Comment