" Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka." (Ibnul Qayyim rahimahullah)
Salam ukhwah...
Teruslah berbuat kebaikan...
Belum tentu orang yang diluaskan rizkinya, ia berarti dimuliakan. Sebaliknya orang yang disempitkan rizkinya, belum tentu ia dihinakan.
Bahkan boleh jadi seseorang dilapangkan rizki baginya hanya sebagai istidroj(agar ia semakin terlena dengan maksiatnya).
Begitu pula,, boleh jadi seseorang disempitkan rizkinya untuk melindungi dirinya dari bahaya.
Sedangkan jika ada orang yang sholih yang disempitkan rizkinya, boleh jadi itu karena sebab dosa-dosa yang ia perbuat sebagaimana sebagian salaf mengatakan,
إنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
“Seorang hamba boleh jadi terhalang rizki untuknya karena dosa yang ia perbuat.”
Sakinah/ketenangan itu milik Allah, Dia berikan kepada hamba-Nya yang memiliki hati, lisan, pikiran dan sikap yang disukai-Nya..
Semakin bersungguh-sungguh berusaha melakukan apapun yang disukai-Nya, maka dalam kondisi dan situasi apapun hati akan tetap sakinah (tenang)....
Memburu ketenangan dan kebahagiaan dari siapapun atau apapun, selain dari Allah pasti hanya semu dan bagai fatamorgana...(AAgym)..
*****IN*****
No comments:
Post a Comment