NENEK BERKORBAN DEMI CUCUNYA
Ada seorang remaja wanita masih sekolah di kelas 2 SMA
Setiap hari ditugaskan untuk merawat neneknya…
Neneknya sudah lumpuh…
hidupnya hanya dihabiskan di tempat tidur
Suatu saat…
ia mulai protes karena ketidak adilan yang dirasakannya
Ma… gantian dong yang merawat nenek…
Masa setiap hari harus aku…
Kemudian mamanya memotivasi
Nak… merawat nenek pahalanya banyak…
Sesekali anak itu mau menuruti
Tapi disaat lain Ia mulai protes lagi…
Ma… gantian dong yang merawat nenek…
Masa setiap hari harus aku…
Kenapa mesti aku… kenapa tidak mama… kenapa tidak papa… kenapa tidak kakak atau adik yang merawat nenek… tapi kenapa harus aku terus!…
protesnya mulai keras
Mamanya memeluk sambil menangis…
Nak… kamu sudah besar… kamu benar-benar mau tau kenapa?…
Mau ma….
Dulu saat kamu masih umur 6 bulan…
Malam itu rumah kita kebakaran…
semua orang menyelamatkan diri dan barang-barang yang bisa diselamatkan.
Papa dan nenek menggendong kakak-kakakmu dan mama menggendong kamu…
setelah kita keluar semua…
papa bertanya mana bayinya?
Tanpa sadar ternyata yang mama gendong bukan bayi tapi guling kecil.
Kami baru sadar..
Tenyata kamu masih di dalam rumah… di lantai 2.
Tiba-tiba saja dari arah belakang…
lari menerjang masuk kedalam rumah…
Ternyata nenekmu nak…nenekmu…
lari memaksa masuk kedalam rumah…
kemudian naik kelantai dua…
setelah membawa mu…
nenek terjun dari lantai dua…
sambil menggendong kamu…
mulai saat itulah nenekmu lumpuh…
Anak itu terdiam sambil meneteskan air mata tanpa suara…
Mulai saat itu…
ia tidak pernah lagi protes saat disuruh merawat neneknya
Bahkan hari-hari nya dihabiskan untuk merawat neneknya…
ia sangat senang dan bangga bisa merawat neneknya…
ia bangga pada neneknya…
Tiada kesenangan melebihi kesenangan merawat neneknya.
Andaikan kita tau kenapa kita berbuat sesuatu maka pastilah kita akan bekerja dengan ikhlas, tekun dan serius
Suatu Saat kita akan faham…
Apapun akan kita lakukan untuk membahagiakan orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita
Karena Allah mencitai kita dan kita mencintai Allah….
Semoga bermanfaat
Monday, March 25, 2013
KAMAR-KAMAR DI SYURGA
Rasulullah S.A.W pernah bersabda bahawa di dalam syurga itu terbahagi dalam kamar-kamar. Dindingnya tembus pandang dengan hiasan di dalamnya yang sangat menyenangkan. Di dalamnya pula terdapat pemandangan yang tidak pernah dilihat di dunia dan terdapat satu hiburan yang tidak pernah dirasakan manusia di dunia.
"Untuk siapa kamar-kamar itu wahai Rasulullah S.A.W?" tanya para sahabat.
"Untuk orang yang mengucapkan dan menyemarakkan salam, untuk mereka yang memberikan makan kepada yang memerlukan, dan untuk mereka yang membiasakan puasa serta solat di waktu malam saat manusia lelap dalam mimpinya."
"Siapa yang bertemu temannya lalu memberi salam, dengan begitu ia bererti telah menyemarakkan salam. Mereka yang memberi makan kepada ahli dan keluarganya sampai berkecukupan, dengan begitu bererti termasuk orang-orang yang membiasakan selalu berpuasa. Mereka yang solat Isya' dan Subuh secara berjemaah, dengan begitu bererti termasuk orang yang solat malam di saat orang-orang sedang tidur lelap." Begitu Nabi menjelaskan sabdanya kepada sahabatnya.
Rasulullah S.A.W pernah bersabda bahawa di dalam syurga itu terbahagi dalam kamar-kamar. Dindingnya tembus pandang dengan hiasan di dalamnya yang sangat menyenangkan. Di dalamnya pula terdapat pemandangan yang tidak pernah dilihat di dunia dan terdapat satu hiburan yang tidak pernah dirasakan manusia di dunia.
"Untuk siapa kamar-kamar itu wahai Rasulullah S.A.W?" tanya para sahabat.
"Untuk orang yang mengucapkan dan menyemarakkan salam, untuk mereka yang memberikan makan kepada yang memerlukan, dan untuk mereka yang membiasakan puasa serta solat di waktu malam saat manusia lelap dalam mimpinya."
"Siapa yang bertemu temannya lalu memberi salam, dengan begitu ia bererti telah menyemarakkan salam. Mereka yang memberi makan kepada ahli dan keluarganya sampai berkecukupan, dengan begitu bererti termasuk orang-orang yang membiasakan selalu berpuasa. Mereka yang solat Isya' dan Subuh secara berjemaah, dengan begitu bererti termasuk orang yang solat malam di saat orang-orang sedang tidur lelap." Begitu Nabi menjelaskan sabdanya kepada sahabatnya.
Seorang telah datang menemui Rasulullah S.A.W dan telah menceritakan kepada baginda tentang kelaparan yang dialami olehnya. Kebetulan pada ketika itu baginda tidak mempunyai suatu apa makanan pun pada diri baginda maupun di rumahnya sendiri untuk diberikan kepada orang itu. Baginda kemudian bertanya kepada para sahabat, "Adakah seseorang di antara kamu yang sanggup melayani orang ini sebagai tamunya pada malam ini bagi pihak aku ?"
Seorang dari kaum Ansar telah menyahut, "Wahai Rasulullah S.A.W, saya sanggiup melakukan seperti kehendak tuan itu."
Orang Ansar itu pun telah membawa orang tadi ke rumahnya dan menerangkan pula kepada isterinya seraya berkata, "Lihatlah bahawa orang ini ialah tamu Rasulullah S.A.W. Kita mesti melayaninya dengan sebaik-baik layanan mengikut segala kesanggupan yang ada pada diri kita dan semasa melakukan demikian janganlah kita tinggalkan sesuatu makanan pun yang ada di rumah kita."
Lau isterinya menjawab, "Demi Allah! Sebenarnya daku tidak ada menyimpan sebuah makanan pun, yang ada cuma sedikit, itu hanya mencukupi untuk makanan anak-anak kita di rumah ini ?"
Orang Ansar itu pun berkata, "Kalau begitu engkau tidurkanlah mereka dahulu (anak-anaknya) tanpa memberi makanan kepada mereka. Apabila saya duduk berbicara dengan tamu ini di samping jamuan makan yang sedikit ini, dan apabila kami mulai makan engkau padamlah lampu itu, sambil berpura-pura hendak membetulkannya kembali supaya tamu itu tidakk akan ketahui bahawa saya tidak makan bersama-samanya." Rancangan itu telah berjalan dengan lancarnya dan seluruh keluarga tersebut termasuk anak-anak itu sendiri terpaksa menahan lapar semata-mata untuk membolehkan tamu itu makan sehingga berasa kenyang. Berhubungan dengan peristiwa itu, Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud, "Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka berada dalam kesusahan."
Seorang dari kaum Ansar telah menyahut, "Wahai Rasulullah S.A.W, saya sanggiup melakukan seperti kehendak tuan itu."
Orang Ansar itu pun telah membawa orang tadi ke rumahnya dan menerangkan pula kepada isterinya seraya berkata, "Lihatlah bahawa orang ini ialah tamu Rasulullah S.A.W. Kita mesti melayaninya dengan sebaik-baik layanan mengikut segala kesanggupan yang ada pada diri kita dan semasa melakukan demikian janganlah kita tinggalkan sesuatu makanan pun yang ada di rumah kita."
Lau isterinya menjawab, "Demi Allah! Sebenarnya daku tidak ada menyimpan sebuah makanan pun, yang ada cuma sedikit, itu hanya mencukupi untuk makanan anak-anak kita di rumah ini ?"
Orang Ansar itu pun berkata, "Kalau begitu engkau tidurkanlah mereka dahulu (anak-anaknya) tanpa memberi makanan kepada mereka. Apabila saya duduk berbicara dengan tamu ini di samping jamuan makan yang sedikit ini, dan apabila kami mulai makan engkau padamlah lampu itu, sambil berpura-pura hendak membetulkannya kembali supaya tamu itu tidakk akan ketahui bahawa saya tidak makan bersama-samanya." Rancangan itu telah berjalan dengan lancarnya dan seluruh keluarga tersebut termasuk anak-anak itu sendiri terpaksa menahan lapar semata-mata untuk membolehkan tamu itu makan sehingga berasa kenyang. Berhubungan dengan peristiwa itu, Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud, "Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka berada dalam kesusahan."
Ya Allah Engkaulah Maha Guru Sejati kami,,,ajarkanlah dan tambahkanlah ilmu untuk kami,,seperti Engkau ajarkan kepada nabi Adam ilmu yg membuat para malaikat mengakui dan berkata ''laa ilma lana illa maa alamtana,,,'(tiada bagi kami ilmukecuali yg Engkau ajarkan kepada kami,,).
ya Allah jangan pula Engkau jadikan kami seperti Iblis yg dengan ilmunya menjadi pembangkang dan dipenuhi kesombongan,,namun jadikanlah hati ini dalam golongan mukhlisiin yg Iblis pun tak berdaya menggodanya dan jadikan kami seperti orang alim yg dalam sebuah riwayat Iblis pun takut menghampirinya walau lagi sedang tidur untuk menggoda seorang ahli ibadah,,
Ya Allah ,,jemputlah kami saat terakhir nafas kami berhembus dan di ujung perjalanan hidup kami '' tawaffany minal muslimiin'' wafatkanlah kami dalam golongan kaum muslimiin,,mengikuti Rasulullah SAW dan nabi Ibraiim AS ..bukan golongan khosyiriin seperti iblis laknatullah alaihi.
ya Allah jangan pula Engkau jadikan kami seperti Iblis yg dengan ilmunya menjadi pembangkang dan dipenuhi kesombongan,,namun jadikanlah hati ini dalam golongan mukhlisiin yg Iblis pun tak berdaya menggodanya dan jadikan kami seperti orang alim yg dalam sebuah riwayat Iblis pun takut menghampirinya walau lagi sedang tidur untuk menggoda seorang ahli ibadah,,
Ya Allah ,,jemputlah kami saat terakhir nafas kami berhembus dan di ujung perjalanan hidup kami '' tawaffany minal muslimiin'' wafatkanlah kami dalam golongan kaum muslimiin,,mengikuti Rasulullah SAW dan nabi Ibraiim AS ..bukan golongan khosyiriin seperti iblis laknatullah alaihi.
Kisah Nyata Seorang Wanita yang Koma di Tanah Suci, ini adalah kisah nyata yang ane kutip dari catatan FB Ust. Nasir. Alhamdulillah beliau mau berbagi pengalaman beliau dengan kita semua. Dimana bagi ane pribadi pengalaman ini sangat baik untuk menjadi renungan bagi kita semua. Dan alhamdulillah beliau juga mengizinkan, bahkan merasa senang jika kisah beliau ini dishare. Karena itu ane langsung bersemangat untuk memostingnya, namun dengan perubahan bahasa, kebahasa indonesia tentunya tanpa mengurangi artinya sedikitpun. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan juga di Share ke teman teman yang lain.! Berikut catatan kisah beliau:
Untuk renungan bersama ......
Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sambil mengurus jemaah haji dan umrah, saya telah melalui berbagai pengalaman menarik dan juga pahit. Bagaimanapun, dalam banyak-banyak peristiwa itu, ada satu kejadian yang pasti tidak akan saya lupakan sampai kapanpun. Yaitu pengalaman terhadap seorang wanita yang berusia 30-an. Kejadian itu terjadi ketika saya mengurus satu rombongan haji.
Setibanya wanita tersebut dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bus. Semuanya nampak riang karena itulah kali pertama mereka mengerjakan haji. Ketika sampai, saya membawa mereka menaiki bus dan dari situ, kami menuju ke Madinah.
Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang turun dari bus. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran seorang wanita.
Tapi tanpa sebab apa-apa, ketika kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sedarkan diri. Sebagai orang yang dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju ke arah wanita tersebut.
"Jemaah ni sakit” kata saya pada jemaah-jemaah yang lain.Suasana yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas.
Semua jemaah nampak panik dengan apa yang sedang terjadi.
"Badan dia panas dan menggigil. Jemaah ni tak sedarkan diri, cepat tolong saya...kita bawa dia ke rumah sakit," kata saya.
Tanpa membuang waktu, kami mengangkat wanita tersebut dan membawanya ke RS Madinah yang terletak tidak jauh dari situ.
Sementara itu, jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan masing-masing.
Sampai di RS Madinah, wanita itu masih belum sedarkan diri. Berbagai usaha dilakukan oleh dokter untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.
Tibalah waktu petang, wanita itu masih lagi koma. Sementara itu, tugas membimbing jemaah harus saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tersebut terlantar di RS tersebut. Namun dalam kesibukan menguruskan jemaah, saya menyempatkan diri menghubungi RS Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tersebut. Bagaimanapun, saya diberitahu dia masih tidak sedarkan diri.
Setelah dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan rawatan lanjut sebab pada waktu itu RS di Jeddah lebih lengkap fasilitasnya dibandingkan RS Madinah. Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil. Jadual haji mesti diteruskan. Kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah.
Malangnya, ketika sampai di Hospital King Abdul Aziz, saya diberitahu oleh doktor bahawa wanita tersebut masih koma. Bagaimanapun, kata dokter, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital. Setelah dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit itu, dia memandang ke arah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tersebut terus memeluk saya dengan erat sambil menangis terisak- isak.
Maka sayapun terkejut karena saya ini bukanlah mahramnya. Tambahan lagi ketika dia tiba-tiba menangis??
Saya bertanya kepada wanita tersebut, "Kenapa Saudari menangis?"
“Ustaz….saya taubat dah Ustaz. Saya menyesal, saya takkan berbuat hal buruk lagi. Saya bertaubat, betul-betul taubat."
"Kenapa pula anda tiba-tiba saja ingin bertaubat?" tanya saya masih heran.
Wanita itu terus menangis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu.
Kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil iktibar oleh kita semua.
Katanya, "Ustaz, saya ini sudah berumah tangga, kawin dengan lelaki kulit putih. Tapi saya silap. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja.
Ibadah satu apa pun saya tak jalani. Saya tidak sembahyang, tidak puasa, semua amalan ibadah saya dan suami saya tidak ada yang dijalani.
Rumah saya penuh dengan botol arak. Suami saya itu saya sering saya tendangi, dan saya pukul-pukul juga," katanya tersedu-sedu.
"Jadi kenapa anda ingin pergi haji seperti ini?"
"Iyalah...saya lihat orang pergi haji, jadi sayajuga ingin pergi."
"Jadi apa yang menyebabkan anda menangis sampai seperti ininya. Apakah ada sesuatu yang anda alami semasa sakit?" tanya saya lagi.
Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan,
"Ustaz...Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Sewaktu koma itu, saya telah diazab dengan siksaan yang benar-benar pedih atas segala kesalahan yang telah saya buat selama ini.
"Benarkah itu?" tanya saya, terkejut.
"Benar Ustaz. Semasa koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah berikan kepada saya. Balasan azab Ustaz, bukan balasan syurga.
Saya merasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tak pernah pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik-tarik dengan bara api.
Sakitnya tidak bisa diungkapkan bagaimana sangkin pedihnya. Menjerit-jerit saya minta ampun minta maaf kepada Allah."
"Bukan itu saja, buah dada saya pun diikat dan dijepit dengan penjepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini...putus, jatuh ke dalam api neraka.
Buah dada saya rentang terbakar, panasnya bukan main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya masukkan tangan ke dalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali."
Wanita itu terus bercerita tanpa memperhatikan perawat2 dan pasien lain.
Tambahnya lagi, setiap hari dia disiksa, tanpa henti, 24 jam sehari.
Dia tidak diberi peluang langsung untuk istirahat atau dilepaskan dari hukuman. Selama waktu koma itu dilaluinya dengan azab yang amat pedih. Dengan suara tersekat-sekat, dengan air mata yang makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya,
"Hari-hari saya disiksa. Ketika rambut saya ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti tercabut kulit kepala. Panasnya pun menyebabkan otak saya terasa seperti menggelegar.
Azab itu sangat pedih... sangat pedih sekali...tak bisa diceritakan sangkin pedihnya."
Sambil bercerita, wanita itu terus meraung, menangis terisak-isak. Nyatalah dia memang betul-betul menyesal dengan kesalahannya dahulu.
Sayapun tertegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya.
Begitulah balasan Allah kepada umatnya yang ingkar.
"Ustaz...saya ini nama saja Islam, tapi saya minum arak, saya main judi dan segala macam dosa besar. Kerana saya suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, sewaktu tkoma itu saya telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam. Tak ada isi pada buah itu melainkan duri-duri saja, tapi saya harus makan buah-buah itu karena saya memang sangat lapar.
"Ketika buah2 itu ditelan, duri-durinya menikam kerongkong saya dan ketika sampai ke perut, ia menikam perut saya juga. Sedangkan jari yang tercucuk jarum pun terasa sakit, ini pulalah duri-duri besar yang menyucuk kerongkong dan perut kita. Setelah buah itu habis saya makan, saya diberi makan bara-bara api.
Ketika saya masukkan bara api itu ke dalam mulut, seluruh badan saya terasa seperti terbakar hangus.
Panasnya cuma Allah saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan panasannya api tadi.
Setelah habis bara api, saya minta minuman, tapi...saya dihidangkan pula dengan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya sangat busuk. Tapi saya terpaksa minum karena saya sangat kehausan. Semua terpaksa saya lalui...azabnya tidak pernah rasa, tidak pernah saya alami sepanjang saya hidup di dunia ini."
Saya terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun. Terasa sungguh kebesaran Allah.
"Masa diazab itu, saya merayu mohon kepada Allah supaya berilah saya nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi. Tak berhenti-henti saya memohon. Saya kata saya akan buktikan bahawa saya tak akan ulangi lagi kesalahan yang telah saya perbuat dahulu. Saya berjanji tidak akan mengingkari perintah Allah dan akan jadi umat yg soleh. Saya berjanji kalau saya dihidupkan kembali, saya akan perbaiki segala kekurangan dan kesilapan saya dahulu, saya akan mengaji, akan sembahyang, akan puasa yang selama ini saya tinggalkan."
Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa.
Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita di akhirat kelak.
Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebenaran Allah.
"Ini bukan mimpi ustaz. Kalau mimpi azabnya takkan mungkin sepedih itu rasanya.
Saya bertaubat Ustaz, saya tak akan mengulangi lagi kesilapan saya yang dulu. Saya bertaubat... saya taubat Nasuha," katanya sambil menangis-nangis.
Sejak itu wanita berkenaan benar-benar berubah. Sewaktu saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yang paling warak. Amal ibadahnya tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia cuma akan balik ke kamrnya lagi stelah sembahyang subuh.
"Maaf, tapi anda hendaklah menjaga kesehatan anda juga, setelah selesai shalat isya anda kan bisa kembali ke kamar untuk makan nasi dahulu, dan istirahat sejenak" tegur saya.
"Gak papa ustaz, saya ada membawa buah kurma, jadi bisa dimakan ketika saya merasa lapar." jawabnya.
Menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia mengqadakan semula sembahyang yang ditinggalkannya dahulu.
Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut kerana ibadah dan tekanan perasaan yang keterlaluan dia akan jatuh sakit pula.
Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadah yang terlalu hingga mengabaikan kesihatannya.
"Gak bisa Ustaz. Saya takut...saya sudah merasai pedihnya azab Tuhan. Ustaz tidak merasakan, Ustaz tidak tau. Kalau Ustaz sudah merasakan azab itu, Ustaz juga akan menjadi seperti saya. Saya betul- betul bertaubat."
Wanita itu juga berpesan kepada saya, katanya, "Ustaz, kalau ada perempuan Islam yang tak pakai jilbab, Ustaz ingatkanlah pada mereka, pakailah jilbab."
Cukuplah saya seorang saja yang merasakan siksaan itu, saya tidak mau wanita lainpun menjadi seperti saya.
Sewaktu diazab, saya lihat ketetapan yang Allah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yang sengaja diperlihatkan kepada orang lelaki yang bukan mahramnya, maka dia diberikan satu dosa.
Kalau 10 orang lelaki bukan mahram melihat sehelai rambut saya ini, bermakna saya mendapat 10 dosa."
"Tapi Ustaz, rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Kalau seorang tlihat rambut saya, ini bermakna beribu-ribu dosa yang saya dapat. Kalau 10 orang yang melihat, bagaimana? Kalau 100 orang melihat? Itu sehari, kalau hari-hari kita tidak memakai jilbab macam saya ni??? Allah..."
"Saya berniat, balik saja dari haji ini, saya akan minta tolong dari ustaz supaya mengajari suami saya sembahyang, puasa, mengaji, untuk beribadah. Saya akan mengajak suami saya pergi haji. Sebagaimana saya, suami saya tu Islam pada nama saja. Tapi itu semua kesalahan saya.
Saya sudah berhasil membawanya masuk Islam, tapi saya tidak membimbing dia. Bukan itu saja, sayapun malah yang jadi seperti orang bukan Islam."
Sejak kembali dari haji tersebut, saya tidak mendengar lagi cerita tentang wanita tersebut. Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yang benar-benar solehah. Apakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab ketika koma?
Tidak. Saya percaya dia berbicara jujur. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat Nasuha?
Satu lagi, cobalah bandingkan azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran dan hadith. Adakah ia bertolakbelakang?
Benar, apa yang berlaku itu memang kita tidak dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala, syurga dan neraka itu perkara ghaib?
Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mahu percaya bahawa "Oh... memang betul apa yang Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal..." Itu dah terlambat.
REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN
WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SEHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI.
" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."
Untuk renungan bersama ......
Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah sambil mengurus jemaah haji dan umrah, saya telah melalui berbagai pengalaman menarik dan juga pahit. Bagaimanapun, dalam banyak-banyak peristiwa itu, ada satu kejadian yang pasti tidak akan saya lupakan sampai kapanpun. Yaitu pengalaman terhadap seorang wanita yang berusia 30-an. Kejadian itu terjadi ketika saya mengurus satu rombongan haji.
Setibanya wanita tersebut dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bus. Semuanya nampak riang karena itulah kali pertama mereka mengerjakan haji. Ketika sampai, saya membawa mereka menaiki bus dan dari situ, kami menuju ke Madinah.
Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang turun dari bus. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran seorang wanita.
Tapi tanpa sebab apa-apa, ketika kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sedarkan diri. Sebagai orang yang dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju ke arah wanita tersebut.
"Jemaah ni sakit” kata saya pada jemaah-jemaah yang lain.Suasana yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas.
Semua jemaah nampak panik dengan apa yang sedang terjadi.
"Badan dia panas dan menggigil. Jemaah ni tak sedarkan diri, cepat tolong saya...kita bawa dia ke rumah sakit," kata saya.
Tanpa membuang waktu, kami mengangkat wanita tersebut dan membawanya ke RS Madinah yang terletak tidak jauh dari situ.
Sementara itu, jemaah yang lain diantar ke tempat penginapan masing-masing.
Sampai di RS Madinah, wanita itu masih belum sedarkan diri. Berbagai usaha dilakukan oleh dokter untuk memulihkannya, namun semuanya gagal.
Tibalah waktu petang, wanita itu masih lagi koma. Sementara itu, tugas membimbing jemaah harus saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tersebut terlantar di RS tersebut. Namun dalam kesibukan menguruskan jemaah, saya menyempatkan diri menghubungi RS Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tersebut. Bagaimanapun, saya diberitahu dia masih tidak sedarkan diri.
Setelah dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan rawatan lanjut sebab pada waktu itu RS di Jeddah lebih lengkap fasilitasnya dibandingkan RS Madinah. Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil. Jadual haji mesti diteruskan. Kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah.
Malangnya, ketika sampai di Hospital King Abdul Aziz, saya diberitahu oleh doktor bahawa wanita tersebut masih koma. Bagaimanapun, kata dokter, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital. Setelah dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit itu, dia memandang ke arah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tersebut terus memeluk saya dengan erat sambil menangis terisak- isak.
Maka sayapun terkejut karena saya ini bukanlah mahramnya. Tambahan lagi ketika dia tiba-tiba menangis??
Saya bertanya kepada wanita tersebut, "Kenapa Saudari menangis?"
“Ustaz….saya taubat dah Ustaz. Saya menyesal, saya takkan berbuat hal buruk lagi. Saya bertaubat, betul-betul taubat."
"Kenapa pula anda tiba-tiba saja ingin bertaubat?" tanya saya masih heran.
Wanita itu terus menangis terisak-isak tanpa menjawab pertanyaan saya itu.
Kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil iktibar oleh kita semua.
Katanya, "Ustaz, saya ini sudah berumah tangga, kawin dengan lelaki kulit putih. Tapi saya silap. Saya ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja.
Ibadah satu apa pun saya tak jalani. Saya tidak sembahyang, tidak puasa, semua amalan ibadah saya dan suami saya tidak ada yang dijalani.
Rumah saya penuh dengan botol arak. Suami saya itu saya sering saya tendangi, dan saya pukul-pukul juga," katanya tersedu-sedu.
"Jadi kenapa anda ingin pergi haji seperti ini?"
"Iyalah...saya lihat orang pergi haji, jadi sayajuga ingin pergi."
"Jadi apa yang menyebabkan anda menangis sampai seperti ininya. Apakah ada sesuatu yang anda alami semasa sakit?" tanya saya lagi.
Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan,
"Ustaz...Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Sewaktu koma itu, saya telah diazab dengan siksaan yang benar-benar pedih atas segala kesalahan yang telah saya buat selama ini.
"Benarkah itu?" tanya saya, terkejut.
"Benar Ustaz. Semasa koma itu saya telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah berikan kepada saya. Balasan azab Ustaz, bukan balasan syurga.
Saya merasa seperti diazab di neraka. Saya ini seumur hidup tak pernah pakai jilbab. Sebagai balasan, rambut saya ditarik-tarik dengan bara api.
Sakitnya tidak bisa diungkapkan bagaimana sangkin pedihnya. Menjerit-jerit saya minta ampun minta maaf kepada Allah."
"Bukan itu saja, buah dada saya pun diikat dan dijepit dengan penjepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini...putus, jatuh ke dalam api neraka.
Buah dada saya rentang terbakar, panasnya bukan main. Saya menjerit, menangis kesakitan. Saya masukkan tangan ke dalam api itu dan saya ambil buah dada itu kembali."
Wanita itu terus bercerita tanpa memperhatikan perawat2 dan pasien lain.
Tambahnya lagi, setiap hari dia disiksa, tanpa henti, 24 jam sehari.
Dia tidak diberi peluang langsung untuk istirahat atau dilepaskan dari hukuman. Selama waktu koma itu dilaluinya dengan azab yang amat pedih. Dengan suara tersekat-sekat, dengan air mata yang makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya,
"Hari-hari saya disiksa. Ketika rambut saya ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti tercabut kulit kepala. Panasnya pun menyebabkan otak saya terasa seperti menggelegar.
Azab itu sangat pedih... sangat pedih sekali...tak bisa diceritakan sangkin pedihnya."
Sambil bercerita, wanita itu terus meraung, menangis terisak-isak. Nyatalah dia memang betul-betul menyesal dengan kesalahannya dahulu.
Sayapun tertegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya.
Begitulah balasan Allah kepada umatnya yang ingkar.
"Ustaz...saya ini nama saja Islam, tapi saya minum arak, saya main judi dan segala macam dosa besar. Kerana saya suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, sewaktu tkoma itu saya telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam. Tak ada isi pada buah itu melainkan duri-duri saja, tapi saya harus makan buah-buah itu karena saya memang sangat lapar.
"Ketika buah2 itu ditelan, duri-durinya menikam kerongkong saya dan ketika sampai ke perut, ia menikam perut saya juga. Sedangkan jari yang tercucuk jarum pun terasa sakit, ini pulalah duri-duri besar yang menyucuk kerongkong dan perut kita. Setelah buah itu habis saya makan, saya diberi makan bara-bara api.
Ketika saya masukkan bara api itu ke dalam mulut, seluruh badan saya terasa seperti terbakar hangus.
Panasnya cuma Allah saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan panasannya api tadi.
Setelah habis bara api, saya minta minuman, tapi...saya dihidangkan pula dengan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya sangat busuk. Tapi saya terpaksa minum karena saya sangat kehausan. Semua terpaksa saya lalui...azabnya tidak pernah rasa, tidak pernah saya alami sepanjang saya hidup di dunia ini."
Saya terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun. Terasa sungguh kebesaran Allah.
"Masa diazab itu, saya merayu mohon kepada Allah supaya berilah saya nyawa sekali lagi, berilah saya peluang untuk hidup sekali lagi. Tak berhenti-henti saya memohon. Saya kata saya akan buktikan bahawa saya tak akan ulangi lagi kesalahan yang telah saya perbuat dahulu. Saya berjanji tidak akan mengingkari perintah Allah dan akan jadi umat yg soleh. Saya berjanji kalau saya dihidupkan kembali, saya akan perbaiki segala kekurangan dan kesilapan saya dahulu, saya akan mengaji, akan sembahyang, akan puasa yang selama ini saya tinggalkan."
Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa.
Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk amalan kita, maka azablah kita di akhirat kelak.
Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebenaran Allah.
"Ini bukan mimpi ustaz. Kalau mimpi azabnya takkan mungkin sepedih itu rasanya.
Saya bertaubat Ustaz, saya tak akan mengulangi lagi kesilapan saya yang dulu. Saya bertaubat... saya taubat Nasuha," katanya sambil menangis-nangis.
Sejak itu wanita berkenaan benar-benar berubah. Sewaktu saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yang paling warak. Amal ibadahnya tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia cuma akan balik ke kamrnya lagi stelah sembahyang subuh.
"Maaf, tapi anda hendaklah menjaga kesehatan anda juga, setelah selesai shalat isya anda kan bisa kembali ke kamar untuk makan nasi dahulu, dan istirahat sejenak" tegur saya.
"Gak papa ustaz, saya ada membawa buah kurma, jadi bisa dimakan ketika saya merasa lapar." jawabnya.
Menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia mengqadakan semula sembahyang yang ditinggalkannya dahulu.
Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut kerana ibadah dan tekanan perasaan yang keterlaluan dia akan jatuh sakit pula.
Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadah yang terlalu hingga mengabaikan kesihatannya.
"Gak bisa Ustaz. Saya takut...saya sudah merasai pedihnya azab Tuhan. Ustaz tidak merasakan, Ustaz tidak tau. Kalau Ustaz sudah merasakan azab itu, Ustaz juga akan menjadi seperti saya. Saya betul- betul bertaubat."
Wanita itu juga berpesan kepada saya, katanya, "Ustaz, kalau ada perempuan Islam yang tak pakai jilbab, Ustaz ingatkanlah pada mereka, pakailah jilbab."
Cukuplah saya seorang saja yang merasakan siksaan itu, saya tidak mau wanita lainpun menjadi seperti saya.
Sewaktu diazab, saya lihat ketetapan yang Allah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yang sengaja diperlihatkan kepada orang lelaki yang bukan mahramnya, maka dia diberikan satu dosa.
Kalau 10 orang lelaki bukan mahram melihat sehelai rambut saya ini, bermakna saya mendapat 10 dosa."
"Tapi Ustaz, rambut saya ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Kalau seorang tlihat rambut saya, ini bermakna beribu-ribu dosa yang saya dapat. Kalau 10 orang yang melihat, bagaimana? Kalau 100 orang melihat? Itu sehari, kalau hari-hari kita tidak memakai jilbab macam saya ni??? Allah..."
"Saya berniat, balik saja dari haji ini, saya akan minta tolong dari ustaz supaya mengajari suami saya sembahyang, puasa, mengaji, untuk beribadah. Saya akan mengajak suami saya pergi haji. Sebagaimana saya, suami saya tu Islam pada nama saja. Tapi itu semua kesalahan saya.
Saya sudah berhasil membawanya masuk Islam, tapi saya tidak membimbing dia. Bukan itu saja, sayapun malah yang jadi seperti orang bukan Islam."
Sejak kembali dari haji tersebut, saya tidak mendengar lagi cerita tentang wanita tersebut. Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yang benar-benar solehah. Apakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab ketika koma?
Tidak. Saya percaya dia berbicara jujur. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat Nasuha?
Satu lagi, cobalah bandingkan azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran dan hadith. Adakah ia bertolakbelakang?
Benar, apa yang berlaku itu memang kita tidak dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala, syurga dan neraka itu perkara ghaib?
Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mahu percaya bahawa "Oh... memang betul apa yang Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal..." Itu dah terlambat.
REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN
WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SEHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI.
" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."
Ya Allah ,,kami tak pernah letih berdoa dan tak pernah jenuh meminta,,karena memang kami lemah dan butuh Engkau dalam hidup kami dan dikarenakan kami tahu kepada Engkaulah tempat meminta bukan dengan yang lain sebab sedikitpun permintaan dan doa kami tidak akan mengurangi keMaha kayaanMu dan tidak sedikitpun mengurangi keMaha MuliaanMu,,
Ya Allah ,,hinakanlah kami seandainya niat dan kata kami ingin dipuji dan dimuliakan manusia, namun muliakanlah kami di dunia ini juga di akhrat nanti sekiranya niat dan kata ini mengharap ridloMu dan belajar berbagi indahnya kebaikan,,akal pikiran ini bak senjata, kata dan tulisan adalah pelurunya, pelatuknya adalah niat kami yg mana lagi murni kami berbagi, kalau tidak? cukupkanlah hati ini dengan introfeksi, puaskanlah hati kami dengan evaluasi diri dan istigfar tanpa henti,,
Ya Allah,,kami sombong kalau tidak berdoa dan meminta kepada Mu karena kami tercipta hanya untuk beribadah kepadaMu,,doa adalah ibadah wajib karena sholat juga berarti doa ,,iyyaka na'budu wa iyyakanasta'in',,,,
Ya Allah ,,hinakanlah kami seandainya niat dan kata kami ingin dipuji dan dimuliakan manusia, namun muliakanlah kami di dunia ini juga di akhrat nanti sekiranya niat dan kata ini mengharap ridloMu dan belajar berbagi indahnya kebaikan,,akal pikiran ini bak senjata, kata dan tulisan adalah pelurunya, pelatuknya adalah niat kami yg mana lagi murni kami berbagi, kalau tidak? cukupkanlah hati ini dengan introfeksi, puaskanlah hati kami dengan evaluasi diri dan istigfar tanpa henti,,
Ya Allah,,kami sombong kalau tidak berdoa dan meminta kepada Mu karena kami tercipta hanya untuk beribadah kepadaMu,,doa adalah ibadah wajib karena sholat juga berarti doa ,,iyyaka na'budu wa iyyakanasta'in',,,,
AKU SUDAH PERGI KE LAIN BUMI,,
MENCOBA TETAP MENCARI,,
SEBERKAS CAHAYA SEMBUNYI,,
BIARKU TERJANG AGAR MAMPU TERANGI,,
AKU LETIH HIDUP DI DUNIA,,
TANPA TAHU TUJUAN DAN GUNA,,
WALAUKU TAHU TUHAN ITU ADA,,
ENGKAU ADA DAN HARUS ADA,,,ENGKAULAH MAHA ADA,,
NAMUN TETAP LETIHKU BERLARI,,
SAMPAIKU TAHU ENGKAU BENAR-BENAR MENGHAMPIRI,,
JASADKU YANG SEAKAN MATI,,
BERILAH CAHAYAMU AGAR JASAD ITU HIDUP LAGI,,
AKULAH YANG BENAR-BENAR MENYANJUNGMU,,
AKULAH YANG BENAR-BENAR MEMUJAMU,,
AKULAH YANG BENAR-BENAR MERINDUMU,,
TAPI KUTAHU ENGKAU PASTI TAHU KARENA ENGKAU MAHA TAHU.
MENCOBA TETAP MENCARI,,
SEBERKAS CAHAYA SEMBUNYI,,
BIARKU TERJANG AGAR MAMPU TERANGI,,
AKU LETIH HIDUP DI DUNIA,,
TANPA TAHU TUJUAN DAN GUNA,,
WALAUKU TAHU TUHAN ITU ADA,,
ENGKAU ADA DAN HARUS ADA,,,ENGKAULAH MAHA ADA,,
NAMUN TETAP LETIHKU BERLARI,,
SAMPAIKU TAHU ENGKAU BENAR-BENAR MENGHAMPIRI,,
JASADKU YANG SEAKAN MATI,,
BERILAH CAHAYAMU AGAR JASAD ITU HIDUP LAGI,,
AKULAH YANG BENAR-BENAR MENYANJUNGMU,,
AKULAH YANG BENAR-BENAR MEMUJAMU,,
AKULAH YANG BENAR-BENAR MERINDUMU,,
TAPI KUTAHU ENGKAU PASTI TAHU KARENA ENGKAU MAHA TAHU.
ya Allah kadang betapa gampangnya hati ini berpaling,,begitu mudahnya hati ini goyah dan silau oleh dunia,,,,begitu pula iman kami yg memang kadang naik setingginya terkadang juga turun drastis memang kami akui '' alimanu yazidu wayanqus'' Iman itu bertambah dan berkurang,,
ya Allah Yang Maha MemutarBalikkan Hati,,tetapkanlah hati ini denagan iman yg dipenuhi keikhlasan, kesabaran dlm setiap urusan, dinaungi ketulusan, diiringi kedamaian, keindahan berbagi walau hanya 1 satu ayat, 1 kata motivasi, 1 kata maaf, 1 kata makasi, 1 kata tolong, biasakanlah kami dengannya sebagai tanda penghargaan kepada orang lain,,
ya Allah ,,Mudahkanlah rezeki kami,,gampangkan hati iniuntuk bersedekah, walau sebatas senyum, syukur di setiap waktu, dzikir di setiap hembusan nafas kami dan namaMU dalam setiap detak detik jantung dan hati kami,amiin
ya Allah Yang Maha MemutarBalikkan Hati,,tetapkanlah hati ini denagan iman yg dipenuhi keikhlasan, kesabaran dlm setiap urusan, dinaungi ketulusan, diiringi kedamaian, keindahan berbagi walau hanya 1 satu ayat, 1 kata motivasi, 1 kata maaf, 1 kata makasi, 1 kata tolong, biasakanlah kami dengannya sebagai tanda penghargaan kepada orang lain,,
ya Allah ,,Mudahkanlah rezeki kami,,gampangkan hati iniuntuk bersedekah, walau sebatas senyum, syukur di setiap waktu, dzikir di setiap hembusan nafas kami dan namaMU dalam setiap detak detik jantung dan hati kami,amiin
CINTA TAK BERSUARA
Ada saudagar kaya yang sudah tua usianya. Hartanya sangat banyak. Sementara ia sudah tidak
memiliki istri lagi. Ia kini hidup dengan seorang putranya.
Anak lelaki satu-satunya ini memiliki sifat yang berbeda dengan sang ayah. Ayahnya adalah
orang yang sangat gigih dalam bekerja. Sedangkan anaknya, hanya bersenang-senang saja. Memang,
saking banyaknya harta itu, tidak akan habis dimakan sampai tujuh turunan.
Saudagar kaya ini memiliki perpustakaan besar. Bahkan, terbesar di jamannya. Sewaktu muda, ia
giat bekerja sehingga menjadi kaya raya seperti sekarang ini. Kini, ia ingin menikmati masa tuanya
dengan tenang. Menikmati jerih payahnya sewaktu muda.
Ada satu sifat yang tidak disukai si anak dari diri ayahnya. Yaitu, ayahnya dinilai seorang yang
pelit. Sang ayah sangat selektif dengan permintaan anaknya. sang anak merasa jengkel dengan sifat
ayahnya ini.
Karena tidak setiap yang ia inginkan, bisa dipenuhi oleh ayahnya. padahal, apa yang ia inginkan,
pasti bisa terjangkau dengan banyaknya harta yang dimiliki ayahnya.
Suatu hari, sang anak datang menghadap ayahnya. Ia berniat meminta sesuatu terhadap ayahnya.
Sudah jauh-jauh ia menyusun rencana ini. Berharap ayahnya mau mengabulkan keinginannya.
“Anakku, kau nampak murung. Apa yang kau pikirkan?” tanya sang ayah.
“Ayah, aku sangat beruntung memiliki seorang ayah sepertimu. Nasibku tidak seperti orang kebanyakan
yang serba kekurangan. pokoknya aku bangga menjadi anakmu.” ujar sang anak.
“Syukurlah!”
“Begini ayah, kemarin ketika aku jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor, aku terus diperhatikan
oleh orang-orang yang kujumpai. Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan tentang aku. Mungkin mereka
merasa aneh, anak saudagar kaya hanya mengendarai sepeda motor!” si anak mulai menyentil.
“Maksudmu?”
“Beberapa hari yang lalu, aku melihat iring-iringan mobil ke arah kota. Aku berpikir, alangkah
nyamannya naik mobil. Tidak kepanasan, seperti naik sepeda motor. Maka akupun berkeinginan untuk
memiliki sebuah mobil. Apakah Ayah mau memenuhi keinginanku?”
Sang ayah menarik nafas panjang “Anakkku, Ayah kira dengan sepeda motor sudah cukup untukmu. Kau
hanya berkeliling di sekitar sini saja kan?”“Tetapi, aku sungguh ingin merasakan bagaimana rasanya naik mobil, Ayah!”
“Ayah akan pikirkan dulu. Besok akan Ayah berikan jawabannya.”
Keesokan harinya, sang anak tengah duduk di ruang keluarga. Menunggu jawaban ayahnya. Dalam hati ia
berdoa, agar ayahnya mau mengabulkan permintaaanya tersebut.
Tidak lama kemudian, sang ayah muncul dengan membawa sesuatu.
“Ayah, Bagaimana? Apakah Ayah setuju dengan keinginanku?”
“Anakku, Ayah ini sudah tua. Sebentar lagi mungkin Ayah akan mati. Dan tentu saja seluruh harta Ayah
akan diwariskan kepadamu, karena hanya engkaulah ahli waris ayah satu-satunya.”
“Ayah setuju tidak dengan keinginanku?” sang anak sudah tidak sabar lagi.
“Anakku, tidak semua yang kita inginkan bisa kita raih, meskipun kita hidup berkecukupan. Tapi, kau
sangat beruntung, karena engkau terlahir dari keluarga yang kaya raya. Yang kaubutuhkan, sudah Ayah
siapkan. Ini!” sang ayah menyerahkan sesuatu kepada anaknya.
“Apa ini? Buku?”
“Ya”
“Jadi, Ayah tidak mengabulkan permintaanku?”
“Tunggu dulu, maksud Ayah….”
“Ayah memang pelit! Lebih baik aku pergi dari rumah ini!” sang anak beranjak meninggalkan tempat
duduknya dan berlari meninggalkan rumah.
Sang ayah tidak dapat mencegah anaknya, bahkan tidak sempat memberikan pengertian dan persoalan
yang sebenarnya. Kini ia tinggal sendiri. Sang anak pergi dengan meninggalkan kekecewaan. Sang ayah
lebih kecewa, karena sang pewaris satu-satunya telah pergi.
Beberapa tahun kemudian, anak saudagar kaya ini ingin kembali ke rumah. Ia menyesal telah
meninggalkan ayahnya yang sudah tua. Ia juga merasa sengsara, hidup dengan usaha sendiri. Makan
seadanya, pakaian yang tidak sebagus dulu, dan beragam kesusahan lainnya.
Penyesalannya semakin membuncah, taktala ia mendengar ayahnya telah meninggal. Ia merasa
berdosa dan menganggap diri sebagai manusia yang tak berguna.
Untuk menebus dosa-dosanya, ia berjanji dalam hatinya akan meneruskan apa yang telah
diusahakan ayahnya selama ini. Menjaga dan mengelola harta yang ada. Juga akan mengubah tabiatburuknya. Tibalah anak itu di depan rumahnya. Sungguh ironis, rumah yang dahulu megah, kini nampak
kumuh tak terawat. Karena setelah sang ayah meninggal, para pembantu di rumah itupun pergi.
Sebelum ia masuk ke rumah, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi makam ayahnya yang
berada tak jauh dari samping rumahnya. Ia tahu itu makam ayahnya, karena disana tertancap sebuah batu
nisan atas nama ayahnya. Di depan makam ayahnya, ia menangis dan menyesali semua perbuatannya.
Setelah puas menyiram makam ayahnya dengan air mata. Anak ini kemudian masuk ke dalam
rumah, terbayang lagi kenangan dahulu, ketika ia bercanda ria dengan ayah dan ibunya hingga kenangan
pertengkarannya dengan sang ayah terakhir kali, sebelum ia meninggalkan rumah.
Matanya kemudian menangkap sebuah buku. Buku yang hendak diberikan ayahnya, sebagai
pengganti mobil yang ia minta. Dengan tangan gemetar, diambilnya buku itu. Buku itu telah tertutup
penuh dengan debu.
Perlahan-lahan, dibukanya lembaran demi lembaran dari buku itu. Ternyata, buku itu adalah
kumpulan nasehat yang ditulis oleh ayahnya sendiri selama ia hidup untuk anaknya. Ketika ia membukabuka
halaman dari buku itu, tiba-tiba sesuatu terjatuh. Sebuah kunci mobil, lengkap dengan suratsuratnya.
Di sana juga terselip tulisan: “Ayah menyayangimu!”
Kembali sang anak ini menangis. Kembali penyesalan menyergap dirinya.
“Ayah, maafkan anakmu” lirihnya dalam hati.
*****
(disadur dari buku “Beginilah Seharusnya Hidup”)
Ada saudagar kaya yang sudah tua usianya. Hartanya sangat banyak. Sementara ia sudah tidak
memiliki istri lagi. Ia kini hidup dengan seorang putranya.
Anak lelaki satu-satunya ini memiliki sifat yang berbeda dengan sang ayah. Ayahnya adalah
orang yang sangat gigih dalam bekerja. Sedangkan anaknya, hanya bersenang-senang saja. Memang,
saking banyaknya harta itu, tidak akan habis dimakan sampai tujuh turunan.
Saudagar kaya ini memiliki perpustakaan besar. Bahkan, terbesar di jamannya. Sewaktu muda, ia
giat bekerja sehingga menjadi kaya raya seperti sekarang ini. Kini, ia ingin menikmati masa tuanya
dengan tenang. Menikmati jerih payahnya sewaktu muda.
Ada satu sifat yang tidak disukai si anak dari diri ayahnya. Yaitu, ayahnya dinilai seorang yang
pelit. Sang ayah sangat selektif dengan permintaan anaknya. sang anak merasa jengkel dengan sifat
ayahnya ini.
Karena tidak setiap yang ia inginkan, bisa dipenuhi oleh ayahnya. padahal, apa yang ia inginkan,
pasti bisa terjangkau dengan banyaknya harta yang dimiliki ayahnya.
Suatu hari, sang anak datang menghadap ayahnya. Ia berniat meminta sesuatu terhadap ayahnya.
Sudah jauh-jauh ia menyusun rencana ini. Berharap ayahnya mau mengabulkan keinginannya.
“Anakku, kau nampak murung. Apa yang kau pikirkan?” tanya sang ayah.
“Ayah, aku sangat beruntung memiliki seorang ayah sepertimu. Nasibku tidak seperti orang kebanyakan
yang serba kekurangan. pokoknya aku bangga menjadi anakmu.” ujar sang anak.
“Syukurlah!”
“Begini ayah, kemarin ketika aku jalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor, aku terus diperhatikan
oleh orang-orang yang kujumpai. Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan tentang aku. Mungkin mereka
merasa aneh, anak saudagar kaya hanya mengendarai sepeda motor!” si anak mulai menyentil.
“Maksudmu?”
“Beberapa hari yang lalu, aku melihat iring-iringan mobil ke arah kota. Aku berpikir, alangkah
nyamannya naik mobil. Tidak kepanasan, seperti naik sepeda motor. Maka akupun berkeinginan untuk
memiliki sebuah mobil. Apakah Ayah mau memenuhi keinginanku?”
Sang ayah menarik nafas panjang “Anakkku, Ayah kira dengan sepeda motor sudah cukup untukmu. Kau
hanya berkeliling di sekitar sini saja kan?”“Tetapi, aku sungguh ingin merasakan bagaimana rasanya naik mobil, Ayah!”
“Ayah akan pikirkan dulu. Besok akan Ayah berikan jawabannya.”
Keesokan harinya, sang anak tengah duduk di ruang keluarga. Menunggu jawaban ayahnya. Dalam hati ia
berdoa, agar ayahnya mau mengabulkan permintaaanya tersebut.
Tidak lama kemudian, sang ayah muncul dengan membawa sesuatu.
“Ayah, Bagaimana? Apakah Ayah setuju dengan keinginanku?”
“Anakku, Ayah ini sudah tua. Sebentar lagi mungkin Ayah akan mati. Dan tentu saja seluruh harta Ayah
akan diwariskan kepadamu, karena hanya engkaulah ahli waris ayah satu-satunya.”
“Ayah setuju tidak dengan keinginanku?” sang anak sudah tidak sabar lagi.
“Anakku, tidak semua yang kita inginkan bisa kita raih, meskipun kita hidup berkecukupan. Tapi, kau
sangat beruntung, karena engkau terlahir dari keluarga yang kaya raya. Yang kaubutuhkan, sudah Ayah
siapkan. Ini!” sang ayah menyerahkan sesuatu kepada anaknya.
“Apa ini? Buku?”
“Ya”
“Jadi, Ayah tidak mengabulkan permintaanku?”
“Tunggu dulu, maksud Ayah….”
“Ayah memang pelit! Lebih baik aku pergi dari rumah ini!” sang anak beranjak meninggalkan tempat
duduknya dan berlari meninggalkan rumah.
Sang ayah tidak dapat mencegah anaknya, bahkan tidak sempat memberikan pengertian dan persoalan
yang sebenarnya. Kini ia tinggal sendiri. Sang anak pergi dengan meninggalkan kekecewaan. Sang ayah
lebih kecewa, karena sang pewaris satu-satunya telah pergi.
Beberapa tahun kemudian, anak saudagar kaya ini ingin kembali ke rumah. Ia menyesal telah
meninggalkan ayahnya yang sudah tua. Ia juga merasa sengsara, hidup dengan usaha sendiri. Makan
seadanya, pakaian yang tidak sebagus dulu, dan beragam kesusahan lainnya.
Penyesalannya semakin membuncah, taktala ia mendengar ayahnya telah meninggal. Ia merasa
berdosa dan menganggap diri sebagai manusia yang tak berguna.
Untuk menebus dosa-dosanya, ia berjanji dalam hatinya akan meneruskan apa yang telah
diusahakan ayahnya selama ini. Menjaga dan mengelola harta yang ada. Juga akan mengubah tabiatburuknya. Tibalah anak itu di depan rumahnya. Sungguh ironis, rumah yang dahulu megah, kini nampak
kumuh tak terawat. Karena setelah sang ayah meninggal, para pembantu di rumah itupun pergi.
Sebelum ia masuk ke rumah, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi makam ayahnya yang
berada tak jauh dari samping rumahnya. Ia tahu itu makam ayahnya, karena disana tertancap sebuah batu
nisan atas nama ayahnya. Di depan makam ayahnya, ia menangis dan menyesali semua perbuatannya.
Setelah puas menyiram makam ayahnya dengan air mata. Anak ini kemudian masuk ke dalam
rumah, terbayang lagi kenangan dahulu, ketika ia bercanda ria dengan ayah dan ibunya hingga kenangan
pertengkarannya dengan sang ayah terakhir kali, sebelum ia meninggalkan rumah.
Matanya kemudian menangkap sebuah buku. Buku yang hendak diberikan ayahnya, sebagai
pengganti mobil yang ia minta. Dengan tangan gemetar, diambilnya buku itu. Buku itu telah tertutup
penuh dengan debu.
Perlahan-lahan, dibukanya lembaran demi lembaran dari buku itu. Ternyata, buku itu adalah
kumpulan nasehat yang ditulis oleh ayahnya sendiri selama ia hidup untuk anaknya. Ketika ia membukabuka
halaman dari buku itu, tiba-tiba sesuatu terjatuh. Sebuah kunci mobil, lengkap dengan suratsuratnya.
Di sana juga terselip tulisan: “Ayah menyayangimu!”
Kembali sang anak ini menangis. Kembali penyesalan menyergap dirinya.
“Ayah, maafkan anakmu” lirihnya dalam hati.
*****
(disadur dari buku “Beginilah Seharusnya Hidup”)
Sepasang suami meninggalkan seorang diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus teriak, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak dengan teriakan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.
Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya.
Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mataisterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..
Ya Rabb........Pantes kha hukuman itu dy terima??????
Sumber : Unknowed Borneo
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus teriak, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak dengan teriakan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.
Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya.
Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mataisterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..
Ya Rabb........Pantes kha hukuman itu dy terima??????
Sumber : Unknowed Borneo
Ya Allah,,,kami bukan malaikat suci yg tercipta tanpa birahi dan nafsu tapi kami juga bukan Iblis durjana yg penuh hawa nafsu dan angkara,,kami adalah manusia yg kadang bisa seperti malaikat bahkan melebihinya seperti dicontohkan para nabi dan rasulMu tapi kami juga bisa seperti iblis bahkan juga bisa melebihinya seperti raja Firaun yg mengakui dirinya Tuhan karena Iblis tidak sampai demikian,,
ya Allah betapa kami butuh pertolongan dan kasih sayangMu dalam menghadapi aral dan rintangan yg menghadang dalam perjalanan hidup kami karena tidaklah selalu kebaikan akan dibalas kebaikan namun keburukan bahkan bisa sampai nyawa taruhannya karena kami juga tahu para nabi dan sahabat-sahabatnya berjuang kadang penuh ar mata dan darah yg tertumpah bahkan nyawa mereka sendiri,,kami akui iman kami tidaklah sebesar itu dan kami juga tidak tahu apakah bisa sebesar itu hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui,,
Ya Allah yang kami tahu hanya berlomba dalam kebaikan, kami yakin sebesar dzarahpun kebaikan bahkan niat tuk berbuat kebaikan pasti akan ada ganjaran dan semoga selalu kami dinaungi keridloanMu
ya Allah ridloi komunitas halaman ini menjadi ladang amal kebaikan dan berbagi kebaikan bukan permusuhan dan kebencian,,tapi kalaumemang tak bermanfaat dan hanya menambah kebencian juga permusuhan berikanlah kami jalan.
Ya Allah semoga Saya Lahir N Hidup Muslim Dan InsyaAllah Mati Muslim bukan sebuah slogan bukan pula permainan tapi merupakan sebuah tujuan jadkanlah kenyataan dalam keabadian dan keridloan.
ya Allah betapa kami butuh pertolongan dan kasih sayangMu dalam menghadapi aral dan rintangan yg menghadang dalam perjalanan hidup kami karena tidaklah selalu kebaikan akan dibalas kebaikan namun keburukan bahkan bisa sampai nyawa taruhannya karena kami juga tahu para nabi dan sahabat-sahabatnya berjuang kadang penuh ar mata dan darah yg tertumpah bahkan nyawa mereka sendiri,,kami akui iman kami tidaklah sebesar itu dan kami juga tidak tahu apakah bisa sebesar itu hanya Engkaulah Yang Maha Mengetahui,,
Ya Allah yang kami tahu hanya berlomba dalam kebaikan, kami yakin sebesar dzarahpun kebaikan bahkan niat tuk berbuat kebaikan pasti akan ada ganjaran dan semoga selalu kami dinaungi keridloanMu
ya Allah ridloi komunitas halaman ini menjadi ladang amal kebaikan dan berbagi kebaikan bukan permusuhan dan kebencian,,tapi kalaumemang tak bermanfaat dan hanya menambah kebencian juga permusuhan berikanlah kami jalan.
Ya Allah semoga Saya Lahir N Hidup Muslim Dan InsyaAllah Mati Muslim bukan sebuah slogan bukan pula permainan tapi merupakan sebuah tujuan jadkanlah kenyataan dalam keabadian dan keridloan.
5 WASIAT DARI ALLAH S.W.T. KEPADA RASULULLAH S.A.W
Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya :
• Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
• Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
• Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.
• Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka.
• Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.
Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :
• Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.
• Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.
• Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.
• Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.
• Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.
• Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya.
• Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya."
Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya :
• Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
• Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
• Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.
• Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka.
• Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.
Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :
• Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.
• Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.
• Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.
• Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.
• Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.
• Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya.
• Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya."
KELEBIHAN UMAT RASULULLAH S.A.W MENURUT PANDANGAN NABI ADAM A.S
Disebutkan bahawa Nabi Adam A.S telah berkata, "Sesungguhnya Allah S.W.T telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.W empat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:
• Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad S.A.W diterima di sebarang tempat oleh Allah S.W.T.
• Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat derhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad S.A.W membuat derhaka dengan telanjang, tetapi Allah S.W.T memberi mereka pakaian.
• Ketika aku telah berderhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad S.A.W berbuat derhaka, Allah S.W.T tidak memisahkan isteri mereka.
• Memang benar aku telah derhaka kepada Allah S.W.T dalam syurga dan aku dikeluarkan dari syurga, tetapi umat Muhammad S.A.W durhaka kepada Allah akan dimasukkan ke dalam syurga apabila mereka bertaubat kepada Allah S.A.W.
Disebutkan bahawa Nabi Adam A.S telah berkata, "Sesungguhnya Allah S.W.T telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.W empat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:
• Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad S.A.W diterima di sebarang tempat oleh Allah S.W.T.
• Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat derhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad S.A.W membuat derhaka dengan telanjang, tetapi Allah S.W.T memberi mereka pakaian.
• Ketika aku telah berderhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad S.A.W berbuat derhaka, Allah S.W.T tidak memisahkan isteri mereka.
• Memang benar aku telah derhaka kepada Allah S.W.T dalam syurga dan aku dikeluarkan dari syurga, tetapi umat Muhammad S.A.W durhaka kepada Allah akan dimasukkan ke dalam syurga apabila mereka bertaubat kepada Allah S.A.W.
Ya Allah,, betapa sombongnya air mata ini yg tak pernah menangis saat dibacakan ayat-ayatMu,,waktu mendengar ayat-ayat siksa dan nerakaMu..padahal kematian begitu dekat bahkan sangat dekat mengintai kehidupan kami,,,
Ya Allah,,begitu angkuhnya hati ini hingga tak bergetar saat namaMu disebut dan dikumandangkan,,,
Ya Allah ,,tak pantas mulut dan lidah ini takabur jika dosa begitu nyata di depan mata tapi tak mau memohon ampun atau maaf kepadaMu dan orang lain,,tidak sudi bersyukur dan terima kasih kepadaMu dan orang lain dikala mendapat kebaikan dan kenikmatan walau sedikit atau kecil nilainya,,
Ya Allah ,,dengarlah doa kami, ampunilah hati, mata, telinga, mulut dan lidah dan anggota tubuh lainnya dan jagalah mereka agar selalu dan senantiasa dalam jalan lurusMU dan ibadah kepadaMU..amin
Ya Allah,,begitu angkuhnya hati ini hingga tak bergetar saat namaMu disebut dan dikumandangkan,,,
Ya Allah ,,tak pantas mulut dan lidah ini takabur jika dosa begitu nyata di depan mata tapi tak mau memohon ampun atau maaf kepadaMu dan orang lain,,tidak sudi bersyukur dan terima kasih kepadaMu dan orang lain dikala mendapat kebaikan dan kenikmatan walau sedikit atau kecil nilainya,,
Ya Allah ,,dengarlah doa kami, ampunilah hati, mata, telinga, mulut dan lidah dan anggota tubuh lainnya dan jagalah mereka agar selalu dan senantiasa dalam jalan lurusMU dan ibadah kepadaMU..amin
SELEMBAR BULU MATA
Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada
seorang hamba Allah sedang diadili. Ia
dituduh bersalah, mensia-siakan umurnya di
dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia
berkeras membantah.
“Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak
benar. Saya tidak melakukan semua itu.”
“Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betulbetul
telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa,” jawab malaikat. Orang itu menoleh ke
kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi
pun yang sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah,
“Manakah saksi-saksi yang kau maksudkan? Disini tidak ada siapa kecuali aku dan suaramu.”
“Inilah saksi-saksi itu,” ujar malaikat.
Tiba-tiba mata angkat bicara, “Saya yang memandangi.”
Disusuli oleh telinga, “Saya yang mendengarkan. “
Hidung pun tidak ketinggalan, “Saya yang mencium.”
Bibir mengaku, “Saya yang merayu.”
Lidah menambah, “Saya yang mengisap.”
Tangan meneruskan, “Saya yang meraba dan meremas.”
Kaki menyusul, “Saya yang dipakai lari ketika ketahuan.”
“Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan
aibmu itu”, ucap malaikat.
Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka,
sebab sebentar lagi bakal dimasukkan ke dalam jahanam. Padahal rasa-rasanya ia telah terbebas
dari tuduhan dosa itu. Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar
suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya:“Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.”
“Silakan”, kata malaikat.
“Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah
dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya.
Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian
bertaubat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi air matanya, namun
sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya,
berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan taubat sampai membasahi saya
dengan air mata penyesalan.”
Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan
diantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni syurga:
“Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk syurga karena pertolongan selembar bulu mata.”
Semoga yang pendek ini bermanfaat bagi kita…Amin
By Kisah Penuh Hikmah
Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada
seorang hamba Allah sedang diadili. Ia
dituduh bersalah, mensia-siakan umurnya di
dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia
berkeras membantah.
“Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak
benar. Saya tidak melakukan semua itu.”
“Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betulbetul
telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa,” jawab malaikat. Orang itu menoleh ke
kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi
pun yang sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah,
“Manakah saksi-saksi yang kau maksudkan? Disini tidak ada siapa kecuali aku dan suaramu.”
“Inilah saksi-saksi itu,” ujar malaikat.
Tiba-tiba mata angkat bicara, “Saya yang memandangi.”
Disusuli oleh telinga, “Saya yang mendengarkan. “
Hidung pun tidak ketinggalan, “Saya yang mencium.”
Bibir mengaku, “Saya yang merayu.”
Lidah menambah, “Saya yang mengisap.”
Tangan meneruskan, “Saya yang meraba dan meremas.”
Kaki menyusul, “Saya yang dipakai lari ketika ketahuan.”
“Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan
aibmu itu”, ucap malaikat.
Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka,
sebab sebentar lagi bakal dimasukkan ke dalam jahanam. Padahal rasa-rasanya ia telah terbebas
dari tuduhan dosa itu. Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar
suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya:“Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.”
“Silakan”, kata malaikat.
“Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah
dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya.
Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian
bertaubat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi air matanya, namun
sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya,
berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan taubat sampai membasahi saya
dengan air mata penyesalan.”
Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan
diantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni syurga:
“Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk syurga karena pertolongan selembar bulu mata.”
Semoga yang pendek ini bermanfaat bagi kita…Amin
By Kisah Penuh Hikmah
GAJI PAPA
Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta
terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak
seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas
tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah
menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur ?” sapa Andrew sambil mencium anaknya.
Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan
berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah
menjawab,
“Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”
“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”
“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar
Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang
Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”
Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya
melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti
pakaian, Sarah berlari mengikutinya.
“Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji
Rp. 40.000,- dong” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Andrew
Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,
Sarah kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak?”
“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini?
Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah”.
“Tapi Papa…”
Kesabaran Andrew pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkan Sarah. Anak
kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar
tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil
memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil
itu, Andrew berkata,
“Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malammalam
begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp. 5.000,- lebih dari itu pun
Papa kasih” jawab Andrew.
“Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah
menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.
“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Andrew lembut.
“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit
aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga.
Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp. 15.000,- tapi
karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.
20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp. 5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata
Sarah polos.
Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat
dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini,
tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.
Sumber Kisah Penuh Hikmah
Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta
terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak
seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas
tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah
menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur ?” sapa Andrew sambil mencium anaknya.
Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan
berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah
menjawab,
“Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”
“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”
“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar
Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang
Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”
Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya
melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti
pakaian, Sarah berlari mengikutinya.
“Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji
Rp. 40.000,- dong” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Andrew
Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,
Sarah kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak?”
“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini?
Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah”.
“Tapi Papa…”
Kesabaran Andrew pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkan Sarah. Anak
kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar
tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil
memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil
itu, Andrew berkata,
“Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malammalam
begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp. 5.000,- lebih dari itu pun
Papa kasih” jawab Andrew.
“Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah
menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.
“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Andrew lembut.
“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit
aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga.
Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp. 15.000,- tapi
karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.
20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp. 5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata
Sarah polos.
Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat
dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini,
tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.
Sumber Kisah Penuh Hikmah
MALAIKAT TAK BERSAYAP
IBUMU,,,,
YA IBUMU...
SEKALI LAGI IBUMU,,
JAGAI, SAYANGI, HARGAI, HORMATI KALAU PERLU CIUM KAKI IBUMU,,,,
BARU AYAHMU,,,
BERAPA BANYAK TETES PELUH,,
TANPA LELAH DAN TIDAK SUKA MENGELUH,,
TAHUKAH KAMU? HIDUPNYA TERBAGI UNTUKMU SEPARUH..
AIR MATA MEREKA TIDAKLAH SEBANDING DENGAN CANDAMU DAN TAWAMU YANG BAHAGIA ,,
JASA, DOA DAN AIR MATA MEREKA TIADA AKAN PERNAH DAPAT ENGKAU MEMBAYARNYA,,
SEANDAINYA ADA TUHAN DIBUMI INI PASTILAH PARA ISTRI DISURUH SUJUD DENGAN SUAMINYA ,,
ITULAH NAMANYA KEADILAN TUHAN,,
ENGKAULAH YANG AKAN MEMBERIKAN MEREKA SAYAP KARENA MEMANG MEREKA TERCIPTA UNTUKMU SEBAGAI MALAIKAT TAK BERSAYAP,,
baim awan /jusuatmaja
IBUMU,,,,
YA IBUMU...
SEKALI LAGI IBUMU,,
JAGAI, SAYANGI, HARGAI, HORMATI KALAU PERLU CIUM KAKI IBUMU,,,,
BARU AYAHMU,,,
BERAPA BANYAK TETES PELUH,,
TANPA LELAH DAN TIDAK SUKA MENGELUH,,
TAHUKAH KAMU? HIDUPNYA TERBAGI UNTUKMU SEPARUH..
AIR MATA MEREKA TIDAKLAH SEBANDING DENGAN CANDAMU DAN TAWAMU YANG BAHAGIA ,,
JASA, DOA DAN AIR MATA MEREKA TIADA AKAN PERNAH DAPAT ENGKAU MEMBAYARNYA,,
SEANDAINYA ADA TUHAN DIBUMI INI PASTILAH PARA ISTRI DISURUH SUJUD DENGAN SUAMINYA ,,
ITULAH NAMANYA KEADILAN TUHAN,,
ENGKAULAH YANG AKAN MEMBERIKAN MEREKA SAYAP KARENA MEMANG MEREKA TERCIPTA UNTUKMU SEBAGAI MALAIKAT TAK BERSAYAP,,
baim awan /jusuatmaja
Wednesday, March 20, 2013
DI KEHENINGAN MALAM ,,,SAAT MANUSIA TERLELAP ,,,AKU DATANG BERSIMPUH ,,,YA ALLAH YANG MAHA MENGGENGGAM JIWA KAMI,,HAMBA HINA INI MENGADU DI DEPAN MAHA KEMULIANMU,,HARUSKAH AKU BERBUAT JAHAT DISAAT AKU TAK BISA LAGI BERBUAT BAIK,? ,KARENA ORANG-ORANG BAIK YANG AKU KENAL SUDAH TIADA DAN BEGITU CEPAT PERGI ATAUKAH ORANG-ORANG BAIK ITU MEMANG BEGITU AGAR TINGGAL HANYA ORANG-ORANG YANG BERBUAT KERUSAKAN YANG MENGISI BUMI INI,,?
YA ALLAH YANG MEMBERIKAN AKU NAFAS TERSEOK KAKI MELANGKAH DAN TERTATIH MERANGKAK MENUJU RIDLOMU KARENA BEGITU PAYAHNYA IMANKU YANG KERDIL INI HAMPIR TAK SANGGUP BILA TERUS DI UJI KARENA AKU BUKANLAH NABI APA;AGI RASUL BUKAN PULA MALAIKAT,,,
YA ALLAH TAK PANTAS AKU MENGELUH KARENA ENGKAU MAHA MENGETAHUI ISI HATI DAN NIAT SESEORANG NAMUN KEPADA SIAPA LAGI SELAIN KEPADAMU TEMPAT BERHARAP AGAR TIDAK BERPUTUS ASA UNTUK BERBAGI KEBAIKAN DAN BERBUAT BAIK ,,,
YA ALLAH YANG MAHA MENGUASAI SEMESTA RAYA INI,,JANGANLAH HUKUM KAMI JIKALAU KADANG AIR MATA INI TAK TULUS UNTUKMU , APABILA NIAT HATI TERKADANG TERCAMPUR KEDUNIAWIAN DAN SEANDAINYA TANPA DISADARI TERLALU JAUH KELUAR BATAS JUGA SEKIRANYA KEIKHLASAN SUDAH SANGAT BERAT DIJALANI.
YA ALLAH YANG MEMBERIKAN AKU NAFAS TERSEOK KAKI MELANGKAH DAN TERTATIH MERANGKAK MENUJU RIDLOMU KARENA BEGITU PAYAHNYA IMANKU YANG KERDIL INI HAMPIR TAK SANGGUP BILA TERUS DI UJI KARENA AKU BUKANLAH NABI APA;AGI RASUL BUKAN PULA MALAIKAT,,,
YA ALLAH TAK PANTAS AKU MENGELUH KARENA ENGKAU MAHA MENGETAHUI ISI HATI DAN NIAT SESEORANG NAMUN KEPADA SIAPA LAGI SELAIN KEPADAMU TEMPAT BERHARAP AGAR TIDAK BERPUTUS ASA UNTUK BERBAGI KEBAIKAN DAN BERBUAT BAIK ,,,
YA ALLAH YANG MAHA MENGUASAI SEMESTA RAYA INI,,JANGANLAH HUKUM KAMI JIKALAU KADANG AIR MATA INI TAK TULUS UNTUKMU , APABILA NIAT HATI TERKADANG TERCAMPUR KEDUNIAWIAN DAN SEANDAINYA TANPA DISADARI TERLALU JAUH KELUAR BATAS JUGA SEKIRANYA KEIKHLASAN SUDAH SANGAT BERAT DIJALANI.
Met sholat Magrib all,,,Ya Allah aku tahu aku tidak selalu berbuat baik kadang begitu mudahnya diri ini menyakiti orang lain tanpa sengaja terkadang begitu gampangnya pikiran ini berburuk sangka,,,,Bak iman manusia yg turun naik begitu pula kehidupan selalu ada dua sisi kadang kebaikan putih mendominasi keseharian terkadang juga keburukan hitam yang lebih dominan hanya satu yg pasti tetap belajar jadi terbaik di antara sisi hitam dan putih yg selalu menghiasi step by step sendi kehidupan n hati kalau bisa membuatnya jadi PELANGI TAPI DENGAN RIBUAN WARNA TERINDAH,,,
Hanya satu doa yg tidak pernah qlupa disetiap doaku ''ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku sewaktu kecil dulu'',,,,,,,,,,,,,,jadi sedih n kangen lw ingat [alm] ibu,,,,
Hanya satu doa yg tidak pernah qlupa disetiap doaku ''ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku sewaktu kecil dulu'',,,,,,,,,,,,,,jadi sedih n kangen lw ingat [alm] ibu,,,,
ISLAM VS MUSLIM
Mengenang alm guru...semoga damai menyertainya
Ketika ditanya agama orang biasanya akan menjawab Islam adalah agamanya..akan tetapi kalau yang mengerti ia akan menjawab Muslim.....
Nabi Ibrahim dalam doanya memohon untuk tawafany minalmuslimin wafatkan dalam keadaan muslim dan dalam sebuah doa juga ada ana awalulmuslimin ....
Islam berarti damai, selamat, tangga naik dan berserah diri..
muslim berarti orang yang damai dan mendamaikan, orang yang selamat dan menyelamatkan, orang yang menaiki tangga ke atas, orang yang berserah diri kepada Allah dan orang yg memeluk dienul Islam.
Saya adalah Islam tapi Islam bukanlah saya karena Islam adalah kesempurnaan ..atmamtu alaikumulIslamadiena dan radlitu biLlahiRabba wabilIslamadiena,,,..
AlIslamu ya'lu walaa yu'la alaihi berarti Islam itu tertinggi dan tidak ada yg lebih tinggi daripadanya...kita tidak lebih tinggi dari Islam karena kita kadang salah dan menyalahkan.
Jadilah muslim sejati seperti RasuluLlah SAW dan KholiluLlah Ibrahim AS sebagaimana dalam doa-doa yang termaktub karena kita disuruh mengikutinya. Muslim sejati akan menjaga keindahan Islam dan keislamannya hingga akhir menutup mata. Saya Muslim dan bangga menjadi muslim.
Mengenang alm guru...semoga damai menyertainya
Ketika ditanya agama orang biasanya akan menjawab Islam adalah agamanya..akan tetapi kalau yang mengerti ia akan menjawab Muslim.....
Nabi Ibrahim dalam doanya memohon untuk tawafany minalmuslimin wafatkan dalam keadaan muslim dan dalam sebuah doa juga ada ana awalulmuslimin ....
Islam berarti damai, selamat, tangga naik dan berserah diri..
muslim berarti orang yang damai dan mendamaikan, orang yang selamat dan menyelamatkan, orang yang menaiki tangga ke atas, orang yang berserah diri kepada Allah dan orang yg memeluk dienul Islam.
Saya adalah Islam tapi Islam bukanlah saya karena Islam adalah kesempurnaan ..atmamtu alaikumulIslamadiena dan radlitu biLlahiRabba wabilIslamadiena,,,..
AlIslamu ya'lu walaa yu'la alaihi berarti Islam itu tertinggi dan tidak ada yg lebih tinggi daripadanya...kita tidak lebih tinggi dari Islam karena kita kadang salah dan menyalahkan.
Jadilah muslim sejati seperti RasuluLlah SAW dan KholiluLlah Ibrahim AS sebagaimana dalam doa-doa yang termaktub karena kita disuruh mengikutinya. Muslim sejati akan menjaga keindahan Islam dan keislamannya hingga akhir menutup mata. Saya Muslim dan bangga menjadi muslim.
Ya Allah,,,ku tahu tidaklah gampang menjadi orang baik dan tidaklah mudah mewujudkan niat baik jadi kenyataan,,kadang terhina, tersisih, dicemooh bahkan terkadang tersakiti,,ku akui sering goyang, lelah dan jenuh,,tapi aku percaya tidak ada yang sia-sia di dunia fana apalagi niat baik '' MA KHOLAQTA HADZA BATHILAN'' TIDAKLAH ENGKAU MENCIPTAKAN SEMUA INI PERCUMA,,,,Walau harus dibayar dengan keringat bercucuran, air mata yang mengalir dan darah yang menetes bahkan nyawa pun bisa jadi melayang,,,KARENA SESUATU YANG BAIK PASTILAH DIAWALI NIAT BAIK DAN NIAT BAIK IBLIS PUN TIDAK TAHU, SEBUAH NIAT BAIK AKAN DAPAT GANJARAN MESKI BELUM TERLAKSANA ...HANYALAH ENGKAU YANG MAHA MENGETAHUI DAN MERIDLOI NIAT BAIK SESEORANG BUKAN ORANG TIDAK PULA MALAIKAT BERSAYAP,,,,,
HIDUP satu kata yang penuh misteri ,,aku tak tahu mengapa aku hidup padahal sebelumnya aku tidak hidup ,,tapi heran setelah aku hidup kok aku nanti suatu saat tidak hidup lgi (mati) ,,,aku tambah heran setelah kutak hidup (mati) aku akan hidup lagi dan hidup ini adalah ABADI,,,
HIDUP satu kata yang penuh misteri ,,aku tak tahu mengapa aku hidup padahal sebelumnya aku tidak hidup ,,tapi heran setelah aku hidup kok aku nanti suatu saat tidak hidup lgi (mati) ,,,aku tambah heran setelah kutak hidup (mati) aku akan hidup lagi dan hidup ini adalah ABADI,,,
SAAT TUBUH TERGUNCANG MERANA,,,
AIR MATA KERING SEOLAH SIRNA,,
TATAPAN KOSONG JIWA TERASA LARA,,
BENAK MELAYANG , SUNYI DAN HAMPA,,
MENANGISLAH DI SINI YA DI SINI!,,
DI RUANG SEMPIT DAN HINA INI,,
MENJERITLAH DI SINI KELUARKAN ISI HATI..
NAMUN PERCUMA TIADA YG MAU DENGAR LAGI,,
INI HARTA ANAK YATIM RAMPAS,,
BIAR MEREKA TERSEDU DAN MEMELAS,,
INI PELUH SI MISKIN HANYA AMPAS,,
BIAR MEREKA JATUH TERKULAI LEMAS,,
TUHAN ITU TAK PERNAH ADA,,?
KAMU KAH TUHAN YG BISA BERBUAT APA SAJA,,?
TAK PEDULI DOSA MEMENUHI ANGKASA,,
KINI DI SINI KAMU TAHU TUHAN ITU MAHA ADA,,
AIR MATA KERING SEOLAH SIRNA,,
TATAPAN KOSONG JIWA TERASA LARA,,
BENAK MELAYANG , SUNYI DAN HAMPA,,
MENANGISLAH DI SINI YA DI SINI!,,
DI RUANG SEMPIT DAN HINA INI,,
MENJERITLAH DI SINI KELUARKAN ISI HATI..
NAMUN PERCUMA TIADA YG MAU DENGAR LAGI,,
INI HARTA ANAK YATIM RAMPAS,,
BIAR MEREKA TERSEDU DAN MEMELAS,,
INI PELUH SI MISKIN HANYA AMPAS,,
BIAR MEREKA JATUH TERKULAI LEMAS,,
TUHAN ITU TAK PERNAH ADA,,?
KAMU KAH TUHAN YG BISA BERBUAT APA SAJA,,?
TAK PEDULI DOSA MEMENUHI ANGKASA,,
KINI DI SINI KAMU TAHU TUHAN ITU MAHA ADA,,
Apalah arti kecantikan dan ketampanan tanpa kelembutan hati,,,,adakah guna kepintaran kalau hanya menambah kesombongan,,,,Apalah makna kekayaan jika malah menambah semakin jauh dari Tuhan,,,waktu hidup dan kesempatan terlalu singkat untuk terbuang dan dinikmati ,,,semua akan mati, akan terkenang dan apakah dikenang untuk sebuah nama yang indah dan terukir dihati orang-orang sebagai orang baik atau kah disyukuri matinya karena hanya membuat orang-orang takut dan benci saat nama itu disebut,,,karena hanya 2 nama manusia saat meninggal dunia nama yg baik yg ditangisi dan dirindukan dan nama yg buruk yang diingatpun tak sudi,,kiatalah yg memilih mau menjadi yg mana?
Untuk sahabat-sahabatku yang sudah like dari hati terdalam Saya Lahir N Hidup Muslim Dan Insya Allah Mati Muslim mengucapkan terima kasih banyak dan berharap semoga menjadi sebuah amal baik sambil berselancar di dunia maya alangkah indahnya kita berbagi dengan sesuatu yg bermanfaat dan mohon maaf dengan segala kekurangan di sana sini tapi semoga selalu update dan diawali niat baik ,,,tolong komentarnya untuk halaman ini untuk evaluasi dan introfeksi atau komentar kritik silahkan saja selama niatnya baik,,,,terima kasih perhatiannya dan jempol-jempolnya yang menjadi suport untuk lebih baik lagi atau kalau memang tidak bermanfaat maka akan ipertimbangkan untuk lebih lanjutnya,,,
Astagfirullah rabbal baroya ,,,Astagfirullah minalkhothoya,,,
Ya Allah tegur hati kami jika hati ini sudah tak murni mencari keriloanMu dan niatnya sudah tidak baik,,
ya Allah tuntun hati kami jika sudah mendekati kepada keangkuhan dan merendahkan orang lain,,
ya Allah tunjukkan hati ini jalan yg lurus kalau hati ini sudah berpaling keluar batas,,,
ya Allah tetapkanlah hati ini dengan keikhlasan dan kesabaran juga perasaan bahagia berbagi kebaikan kepada orang lain,,,walaupun hanya dengan niat berprasangka baik dan seuntai kata indah motivasi juga SATU SENYUM TULUS..amin
Untuk sahabat-sahabatku yang sudah like dari hati terdalam Saya Lahir N Hidup Muslim Dan Insya Allah Mati Muslim mengucapkan terima kasih banyak dan berharap semoga menjadi sebuah amal baik sambil berselancar di dunia maya alangkah indahnya kita berbagi dengan sesuatu yg bermanfaat dan mohon maaf dengan segala kekurangan di sana sini tapi semoga selalu update dan diawali niat baik ,,,tolong komentarnya untuk halaman ini untuk evaluasi dan introfeksi atau komentar kritik silahkan saja selama niatnya baik,,,,terima kasih perhatiannya dan jempol-jempolnya yang menjadi suport untuk lebih baik lagi atau kalau memang tidak bermanfaat maka akan ipertimbangkan untuk lebih lanjutnya,,,
Astagfirullah rabbal baroya ,,,Astagfirullah minalkhothoya,,,
Ya Allah tegur hati kami jika hati ini sudah tak murni mencari keriloanMu dan niatnya sudah tidak baik,,
ya Allah tuntun hati kami jika sudah mendekati kepada keangkuhan dan merendahkan orang lain,,
ya Allah tunjukkan hati ini jalan yg lurus kalau hati ini sudah berpaling keluar batas,,,
ya Allah tetapkanlah hati ini dengan keikhlasan dan kesabaran juga perasaan bahagia berbagi kebaikan kepada orang lain,,,walaupun hanya dengan niat berprasangka baik dan seuntai kata indah motivasi juga SATU SENYUM TULUS..amin
Kesombongan bin takabur adalah dosa tertua bahkan sebelum ada manusia di bumi ,,dosa yang diwariskan Iblis makanya tidak heran betapa mudahnya sifat ini memasuki relung hati bukan hanya orang-orang awam bahkan orang-orang yang alim sekalipun terkadang sombong karena kealimannya karena menurut riwayat Iblis juga sangat alim tetapi '' abaa wastakbara wa kana minalkhosyriin'' enggan dan takabur lah yg membuat Iblis jadi terhina ,,Iblis merasa lebih baik daripada Nabi Adam hingga Enggan tuk bersujud ketika Allah SWT memerintahkannya sebagaimana para malaikat,,, Ya Allah ampunilah dosa hamba sekiranya kesombongan ini juga menari di hati kami, karena kadang tanpa kita sadari betapa gampangnya kita menyepelekan orang lain, memandang sebelah mata, bahkan tidak jarang mencemooh bahkan menghina orang lain,,,,,Allahu AKbar Hanya Engkaulah Yang Maha Pantas Untuk Maha Sombong bukan kami manusia dan tidak pula makhluk lain kami hanyalah BUTIRAN DEBU YANG BERLALU SAAT TERTIUP ANGIN.
HIDUP satu kata yang penuh misteri ,,aku tak tahu mengapa aku hidup padahal sebelumnya aku tidak hidup ,,tapi heran setelah aku hidup kok aku nanti suatu saat tidak hidup lgi (mati) ,,,aku tambah heran setelah kutak hidup (mati) aku akan hidup lagi dan hidup ini adalah ABADI,,,
HIDUP satu kata yang penuh misteri ,,aku tak tahu mengapa aku hidup padahal sebelumnya aku tidak hidup ,,tapi heran setelah aku hidup kok aku nanti suatu saat tidak hidup lgi (mati) ,,,aku tambah heran setelah kutak hidup (mati) aku akan hidup lagi dan hidup ini adalah ABADI,,,
Abdul begitu nama bocah laki-laki itu biasa dipanggil ibunya dan ibunya bernama Minah. Abdul baru duduk di kelas 2 SD di desa terpencil yang jauh dari kota. Biasanya Abdul kalau berangkat sekolah harus mengayuh sepedanya yang butut untuk ke sekolah yang berjarak dua kilometer dari rumahnya. Ya begitulah Abdul mengisi hari-harinya setiap pulang sekolah Abdul tidak langsung bermain seperti anak-anak umumnya akan tetapi ikut membantu Mina ibunya yang bekerja sebagai seorang petani yang membersihkan rumput di kebun orang untuk mendapatkan upah dan Abdul membantu ibunya sampai selesai, pekerjaan ibunya biasanya sampai sore menjelang. Dan itu berlangsung sekitar dua tahun sudah sejak setelah ayahnya meninggal dunia waktu Abdul berusia 6 tahun dan Abdul adalah anak semata wayang/tunggal yang tidak mempunyai saudara lagi.
Kalau malam tiba Abdul setelah selesai shalat dan mengaji juga selesai membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak dan mencuci piring, Abdul belajar pelajaran sekolah dan Abdul termasuk anak yang berprestasi dan selalu rangking di sekolahnya. Tidak heran kalau teman-teman dan guru di sekolah sayang dengan Abdul.
Pada suatu malam tidak biasanya selesai membantu ibunya Abdul tidak ada di rumah. Ibunya langsung marah setelah selesai mencari-cari di sekeliling rumah danlangsung memvonis Abdul “ sungguh keterlaluan ini anak sudah tahu hidup susah begini masih saja bermain-main.” Setelah sekian lama menunggu Abdul sampai kira-kira jam sepuluh malam, ibunya dengan kesal mengunci pintu rumah untuk memberi pelajaran buat Abdul begitu pikir ibunya.
Abdul yang rupanya pergi ke pasar malam yang berjarak sekitar empat kilometer dari rumah. Setelah selesai belanja Abdul mengayuh sepeda bututnya pulang ke rumah, setelah pulang Abdul mendapati pintu terkunci karena takut mengganggu ibunya yang pasti sudah tidur pikir Abdul. Abdul memutuskan untuk tidur di depan rumah.
Mentari pagi perlahan muncul Minah membuka pintu rumahnya. Alangkah kaget setengah mati Minah melihat Abdul yang terbujur kaku dengan kulit membiru sepertinya Abdul digigit ular berbisa dikakinya, mungkin karena tidak ada P3K akhirnya Abdul meninggal dunia ditengah peralatan sekolah dan sebuah pakaian perempuan yang dibeli tadi malam.
Minah menangis dan teriak sejadi-jadinya menyesal apa yang terjadi tetapi nasi sudah jadi bubur, Minah memeluk sambil menggerak-gerakkan tubuh buah hatinya yang tidak lagi bisa bicara dan bergerak untuk selamanya. Walau menangis darah, abdul sudah meninggal dunia dan tidak lagi bisa membantu Minah dan menemani Minah yang sendiri
Minah masih dengan tangisnya mengambil sebuah pakaian wanita yang masih baru yang kelihatannya cocok dengan ukuran Minah rupanya Abdul diam-diam menabung uang untuk membelikan ibunya pakaian dan mau memberikan kejutan.
Di halaman depan sebuah buku yang masih baru dan kosong Abdul sempat menulis walau tidak bagus dan rapi tetapi masih bisa dibaca.
“ Untuk ibu yang Abdul sayangi , ibu…Abdul mohon maaf pergi ke pasar malam tidak bilang ibu, Abdul mau memberi kejutan untuk ibu. Abdul membelikan pakaian untuk ibu dari uang yang Abdul tabung selama ini dan membelikan alat sekolah untuk membantu ibu , Abdul kasihan sama ibu. Ibu terima kasih ya…! Abdul.”
Ironis dan tragis bocah seperti Abdul dengan pengabdian dan kepolosannya harus meregang nyawanya hanya karena sebuah emosi dan kemarahan sesaat yang bisa berakibat penyesalan seumur hidup seperti yang Minah alami.
Kalau malam tiba Abdul setelah selesai shalat dan mengaji juga selesai membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak dan mencuci piring, Abdul belajar pelajaran sekolah dan Abdul termasuk anak yang berprestasi dan selalu rangking di sekolahnya. Tidak heran kalau teman-teman dan guru di sekolah sayang dengan Abdul.
Pada suatu malam tidak biasanya selesai membantu ibunya Abdul tidak ada di rumah. Ibunya langsung marah setelah selesai mencari-cari di sekeliling rumah danlangsung memvonis Abdul “ sungguh keterlaluan ini anak sudah tahu hidup susah begini masih saja bermain-main.” Setelah sekian lama menunggu Abdul sampai kira-kira jam sepuluh malam, ibunya dengan kesal mengunci pintu rumah untuk memberi pelajaran buat Abdul begitu pikir ibunya.
Abdul yang rupanya pergi ke pasar malam yang berjarak sekitar empat kilometer dari rumah. Setelah selesai belanja Abdul mengayuh sepeda bututnya pulang ke rumah, setelah pulang Abdul mendapati pintu terkunci karena takut mengganggu ibunya yang pasti sudah tidur pikir Abdul. Abdul memutuskan untuk tidur di depan rumah.
Mentari pagi perlahan muncul Minah membuka pintu rumahnya. Alangkah kaget setengah mati Minah melihat Abdul yang terbujur kaku dengan kulit membiru sepertinya Abdul digigit ular berbisa dikakinya, mungkin karena tidak ada P3K akhirnya Abdul meninggal dunia ditengah peralatan sekolah dan sebuah pakaian perempuan yang dibeli tadi malam.
Minah menangis dan teriak sejadi-jadinya menyesal apa yang terjadi tetapi nasi sudah jadi bubur, Minah memeluk sambil menggerak-gerakkan tubuh buah hatinya yang tidak lagi bisa bicara dan bergerak untuk selamanya. Walau menangis darah, abdul sudah meninggal dunia dan tidak lagi bisa membantu Minah dan menemani Minah yang sendiri
Minah masih dengan tangisnya mengambil sebuah pakaian wanita yang masih baru yang kelihatannya cocok dengan ukuran Minah rupanya Abdul diam-diam menabung uang untuk membelikan ibunya pakaian dan mau memberikan kejutan.
Di halaman depan sebuah buku yang masih baru dan kosong Abdul sempat menulis walau tidak bagus dan rapi tetapi masih bisa dibaca.
“ Untuk ibu yang Abdul sayangi , ibu…Abdul mohon maaf pergi ke pasar malam tidak bilang ibu, Abdul mau memberi kejutan untuk ibu. Abdul membelikan pakaian untuk ibu dari uang yang Abdul tabung selama ini dan membelikan alat sekolah untuk membantu ibu , Abdul kasihan sama ibu. Ibu terima kasih ya…! Abdul.”
Ironis dan tragis bocah seperti Abdul dengan pengabdian dan kepolosannya harus meregang nyawanya hanya karena sebuah emosi dan kemarahan sesaat yang bisa berakibat penyesalan seumur hidup seperti yang Minah alami.
Angin malam yang berhembus menusuk hati yang gundah dan suara binatang malam berbagi galau,,
sayup-sayup terdengar suara lantunan ayat suci dari sebuah rumah seorang pemulung yang hanya berdinding kardus dan beratap seadanya,,,
suara yg merdu dan penuh ketulusan seakan menembus dinding nurani dan merobek keangkuhanku yang merasa lebih baik karena aku bukanlah pemulung,,,
perasaan lebih baik ini lah yg kadang menjadi perusak bak virus cinta yg mengalir di hati para remaja yg dilanda asmara,,,
walaupun tidak pernah merendahkan apalagi menghina akan tetapi pikiran ini begitu cepat berubah saat memandang orang yg lebih rendah secara kedudukan mungkin itulah syetan yang penuh kesombongan sedang share kesombongan agar manusia mengikutinya,,,,
undzur ma qola walaa tandzur manqola,,LIHATLAH APA YANG DISAMPAIKAN JANGAN MELIHAT SIAPA YANG MENYAMPAIKAN,, Sungguh kata yg luhur kalau kita mau sadari,,,
''Wahai pemulung yang menyadarkanku mungkin engkau lebih baik dariku di mata Allah SWT karena begitu banyak manusia yang diberi kelebihan materi dan pangkat malah melupakan Tuhan dan terlena dengan dunia yang penuh tipuan dan kefanaan''
''Wahai pemulung yang merobek dinding keangkuhanku walau aku tahu tidak semua pemulung sepertimu bagiku kau adalah pemulung istimewa, aku pun akan malu dengan diriku bila melihat ketulusanmu,, karena memang kadang orang yang dibawah bisa lebih tulus daripada yang di atas dalam segala hal karena jauh dari kepentingan''
''Wahai pemulung yang mulia ajari aku kebaikan dan ketulusan,,,agarku selalu mensyukuri nikmat dan rezeki yg begitu banyak diberikan Allah SWT kepdaku''
''Wahai pemulung yang baik hatinya terima kasih malam ini mengajarkanku arti ketulusan, senyum itu seakan menyuruhku agar aku bisa tulis dan share juga tanpa malu menulis aku belajar dari seorang pemulung''.
sayup-sayup terdengar suara lantunan ayat suci dari sebuah rumah seorang pemulung yang hanya berdinding kardus dan beratap seadanya,,,
suara yg merdu dan penuh ketulusan seakan menembus dinding nurani dan merobek keangkuhanku yang merasa lebih baik karena aku bukanlah pemulung,,,
perasaan lebih baik ini lah yg kadang menjadi perusak bak virus cinta yg mengalir di hati para remaja yg dilanda asmara,,,
walaupun tidak pernah merendahkan apalagi menghina akan tetapi pikiran ini begitu cepat berubah saat memandang orang yg lebih rendah secara kedudukan mungkin itulah syetan yang penuh kesombongan sedang share kesombongan agar manusia mengikutinya,,,,
undzur ma qola walaa tandzur manqola,,LIHATLAH APA YANG DISAMPAIKAN JANGAN MELIHAT SIAPA YANG MENYAMPAIKAN,, Sungguh kata yg luhur kalau kita mau sadari,,,
''Wahai pemulung yang menyadarkanku mungkin engkau lebih baik dariku di mata Allah SWT karena begitu banyak manusia yang diberi kelebihan materi dan pangkat malah melupakan Tuhan dan terlena dengan dunia yang penuh tipuan dan kefanaan''
''Wahai pemulung yang merobek dinding keangkuhanku walau aku tahu tidak semua pemulung sepertimu bagiku kau adalah pemulung istimewa, aku pun akan malu dengan diriku bila melihat ketulusanmu,, karena memang kadang orang yang dibawah bisa lebih tulus daripada yang di atas dalam segala hal karena jauh dari kepentingan''
''Wahai pemulung yang mulia ajari aku kebaikan dan ketulusan,,,agarku selalu mensyukuri nikmat dan rezeki yg begitu banyak diberikan Allah SWT kepdaku''
''Wahai pemulung yang baik hatinya terima kasih malam ini mengajarkanku arti ketulusan, senyum itu seakan menyuruhku agar aku bisa tulis dan share juga tanpa malu menulis aku belajar dari seorang pemulung''.
Subscribe to:
Posts (Atom)