Saturday, February 17, 2018

Renunganku Tafsir Surat Al-Baqarah: 6-7

Renunganku Tafsir Surat Al-Baqarah: 6-7

“Sesungguhnya  orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri  peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat pedih”

[6] Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan,  إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا “Sesungguhnya  orang-orang kafir” yaitu mereka  yang bersifat dengan kekufuran dan terwarnai dengannya, lalu menjadi sifat yang lazim bagi mereka, di mana tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi mereka darinya, nasihat tidak berguna pada mereka dan mereka selalu tetap dalam kekufuran mereka, maka itu sama saja bagi mereka,  أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ “kamu beri peringatan atau tidak kamu beri  peringatan, mereka tidak akan beriman”. Hakikat kekufuran adalah mengingkari sesuatu yang datang dari Rasul atau mengingkari sebagiannya, tidak akan ada manfaatnya  dakwah bagi mereka orang-orang kafir, kecuali hanya sebatas menegakkan hujjah atas mereka, seolah-olah dalam hal ini hanya keinginan kuat Rasulullah dalam mewujudkan keimanan mereka, dan bahwasanya kamu jangan bersedih hati untuk mereka, dan janganlah dirimu menyesali mereka.

Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta’ala menyebutkan beberapa penghalang yang menghalangi mereka dari keimanan, seraya berfirman,

[7]  خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ “Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka” yaitu menutupnya dengan penutup yang tidak dapat dimasuki oleh keimanan dan tidak bisa ditembus, akhirnya apa yang mereka lihat, tidak berguna bagi mereka dan apa-apa yang mereka dengarkan, tidak bermanfaat untuk mereka. وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ “Dan penglihatan mereka ditutup” yaitu pelapis, penutup, dan penghalang yang menghalangi mereka dari melihat yang berguna bagi mereka, dan inilah jalan-jalan ilmu dan kebaikan di mana telah ditutup bagi mereka, tidak ada keinginan pada mereka dan tidak ada kebaikan yang diharapkan pada mereka. Sesungguhnya mereka telah dihalangi dan ditutup bagi mereka pintu-pintu keimanan yang disebabkan oleh kekufuran dan pengingkaran mereka serta keras kepala mereka setelah jelas bagi mereka kebenaran itu, sebagaimana Allah telah berfirman,

وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ

“Dan Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya pada permulaannya.” (Al-An’am:110)

Dan ini hanyalah hukuman yang sekarang, kemudian Allah menyebutkan hukuman yang akan datang seraya berfirman,  وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ “Dan begi mereka siksa yang amat pedih” yaitu adzab api nereka, kemurkaan yang Maha Perkasa yang terus-menerus lagi selamanya.

Sumber Bacaan:

Kitab Taisir al-Karim ar-Rahman Fi Tafsir Kalam al-Mannan, Syaikh Abdurrahman bin Nashir aas-Sa’di [Edisi Indonesia: Tafsir As-Sa’di (1), cetakan Pertama, Pustaka Sahifa, Jakarta]

NB
Celakanya org kafir selain yg secara aqidah, sdh jelas, tapi kita pun bisa kafir, kufur satu kata dgn kafir. Walain kafartum fainna azabi lasyadid.. Apa bila kamu kufur / kafir dgn nikmat maka sesungguhnya azabKu sgt pedih.. ironisnya yg kafir ternyata bisa juga kita yg mengaku muslim.
Manusia perlu pengakuan tapi seringnya bencana jadi pengAkuan, hanya beda di huruf A besar dan kecil. Saya ingat kata Uje Banyak org merasa pintar tapi sedikit org pintar merasa. Semoga bisa jadi renunganku pribadi. 🙏
Baca kitab ja ga bisa , apalagi kitab kuning, dasar agama dll tiada tapi seakan Tuhan yg Kun fayakun. Terus logikanya di mana? Ada ja manusia zaman now.

No comments: