Friday, February 17, 2017

RATIB AL-IDRUS

RATIB AL-IDRUS

Habib Abdullah Alydrus Al-akbar Assakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah.
Alydrus yang merupakan moyangnya generasi Alydrus seorang waliyullah.
Beliau Adalah Orang  Pertama Yg Bergelar Alydrus, Sehingga Tidak Ada Satupun Dari Anak Cucu  Rasulullah Di Permukaan Bumi Ini Yg Bermarga “Alydrus” Melainkan Itu Adalah  Keturunan Beliau.
Berkata Syaikh Jamaluddin Az-Za'faroni: "Syaikh Abdulloh adalah ayat dari ayat-ayat Allah, kakeknya Abdurahman Assaqqaf sangat menyayanginya dan memberi rahasia ilmu kepadanya". Berkata Syaikh Abu Bakar As-sakran: "Anakku Abdullah adalah salah satu sufi besar, bau harum dari harumnya Rasulullah saw, salah satu wali quthub". Sedangkan pamannya Syaikh Umar Muhdhar berkata: "Sesungguhnya aku kawinkan putriku dengan anak saudaraku karena pada beliau terdapat kehormatan semua bani Alawi, beliau telah menjadi wali quthub pada usia tujuh tahun".
Imam Abdullah menginfaqkan hartanya untuk kaum fuqara dan masakin, sangat tawadhu' terhjadap kaum faqir miskin, tegas terhadap para penguasa sehingga para raja cinta dan tunduk kepadanya, lembut perkataannya. Berkata Syaikh Izzudin bin Abdi salam: "Tidak ada orang yang keramatnya sama dengan maqom al-Quthub Ar-Rabbani Abdul Qadir Jailani kecuali Syaikh Ali Husin As-Sadzilli dan Syaikh Abdullah bin Abi Bakar al-Alaydrus". Di antara keramatnya adalah beliau dapat berbicara dengan orang yang telah meninggal dunia, berjalan di atas air, berbicara dengan bahasa hewan, doanya mustajab seketika, melihat sesuatu yang sangat jauh hanya dengan membalikkan hijab, dapat melihat manusia yang mempunyai sifat seperti binatang sebagaimana wujud aslinya.
Beliau seorang Sayid, Imam para wali dan orang – orang sholeh ( Al-qutub ). Beliau dijuluki “ Abu Muhammad “ dan bergelar “ Al-aydrus “( artinya ketua orang-orang tasawuf ).
Beliau Di Lahirkan Di Kota Tarim  Pada Sepuluh Yg Awal Bulan Dzul_Hijjah Tahun 811 H.“ Alydrus”  Oleh Ayahnya Seraya Berkata; “Itu Adalah Gelar Untuk Penghulu Para Imam“.  Berkata Imam Al_Jauhariy; (Alydrus) Itu Adalah Nama Dari Sekian Banyak Nama-Nama Singa Sang Raja Rimba,  Sebagaimana Sang Singa Menjadi Raja Dari Semua Binatang-Binatang Buas Di Rimba Belantara, Maka Habib Abdullah  Alaydrus Menjadi Raja Dan Penghulu Dari Semua Aulia-Aulia Pada Zamannya.
Soal gelar "Al-Aydrus" berasal dari kata "Utaiyrus" yang berarti bersifat seperti Macan atau Singa. Disandangnya, karena semasa kecilnya beliau selalu berani menghadapi apapun juga, baik manusia, binatang, mahluk halus dan sebagainya sehingga oleh kakeknya (Habib Abdurrahman Assegaf) beliau dipanggil (dijuluki) dengan julukan "Utaiyrus.
Beliau mengarang kitab Al kibritul Ahmar dan syarahnya dalam bentuk syair untuk paman Al habib Syech Umar Muhdar. Antara lain kata-kata beliau:

“Bagi saya sama saja pujian dan makian, lapar dan kenyang, pakaian mewah dan rendah, lima ratus dinar atau dua dinar “ . “Sejak kecil hatiku tidak pernah condong selain kepada Allah SWT dan bagaimana hatiku bisa tenang, apabila badan saya berbalik kanan, saya melihat surga, dan apabila berbalik ke kiri, saya melihat neraka.”

Beliau sangat takut kepada Allah SWT dan sangat tawadhu, beliau tidak pernah merasa dirinya lebih baik dari siapapun mahluk Allah SWT, bahkan binatang sekalipun. Beliau senantiasa bersujud di tanah, karena merendahkan dirinya dihadapan Allah swt; dan beliau selalu membawa sendiri keperluannya dari pasar dan tidak mengizinkan orang lain membawakannya, dan senantiasa duduk di tempat yang rendah dan senantiasa berjalan kaki ke tempat-tempat yang jauh dan kerap kali meminum air hujan. Demikianlah beliau memerangi hawa nafsu keduniaan sejak usia 6 tahun; dan berpuasa salama 2 tahun dengan buka puasanya tidak lebih dari 7 butir kurma, kecuali di malam-malam tertentu, dimana ibunya datang membawa sedikit makanan untuk beliau; yang mana beliau memakannya semata-mata untuk menyenangkan hati ibunya.

Sebagian para wali mimpi bertemu Rasulullah SAW, yang memuji Al habib Imam Abdullah Al aydrus dengan sabdanya:

“Ini anakku, ini ahli warisku, ini darah dagingku, ini rahasiaku, ini ahli waris sunahku, orang-orang besar akan mempelajari ilmu thareqat darinya“.

Diantara orang besar yang mengambil & belajar ilmu thareqat kepada beliau, antara lain :

• saudaranya sendiri Habib Ali bin Abu bakar As Sakran
• Habib Umar Ba ‘Alawi ( pengarang kitab Al hamrah )
• Pengarang kitab Faturrohim Al Rahman, Syekh Abdullah bin Abdul Rahman Bawazier
• Al ‘Alamah Syekh Abdullah bin Ahmad Baksir Al Makki.


Di Ceritakan Oleh Syekh Sulaiman Bin Ahmad, “Suatu Ketika, Aku Pernah Sakit Di Negri Yg Mayoritas Penduduknya Orang Kafir, Hingga Sulit Bagiku Untuk Mendapat Bantuan. Aku Teringat Akan Sehelai Kain Kepunyaan Habib Abdullah Alaydrus Yg Aku Bawa, Kain Tersebutpun Aku Selimutkan Ke Tubuhku Yg Menahan Rasa Sakit, Sambil Aku Meminta Pertolongan Dari Allah Dengan Bertawasul Kepada Beliau Sampai Aku Tertidur. Dalam Tidur, Akupun Di Temui Oleh Beliau Yg Datang Dengan Mengendarai Keledai Serta Di Belakangnya Beberapa Anak Kecil, Seraya Mereka Berucap; “Ya.. Hanan, Ya.. Manan.. ‘Afi Sulaiman”. Setelah Tiba Waktu Pagi, Akupun Sembuh Seperti Sediakala”.

Di Ceritakan Oleh Salah Seorang Muridnya; “Suatu Ketika Aku Duduk Di Samping Guruku Syekh Alaydrus Sedangkan Beliau Sedang Tertidur Pulas. Manakala Tiba Waktu Sholat, Akupun Mencoba Membangunkan Beliau, “Telah Tiba Waktu Sholat” Ujarku, Namun Beliau Menjawab “Aku Telah Sholat”, Jawaban Ini Membuat Aku Heran “Sungguh, Semenjak Tadi Aku Bersamamu, Dan Tidak Melihat Engkau Melakukan Sholat!!” Kataku. Beliau Menjawab “Aku Menjadi Imam Dalam Sholat Berjama’ah Di Masjid Kita”. Jawaban Beliau Membuat Muridnya Makin Heran, Akhirnya Dia Keluar Rumah Dan Menanyakannya Kepada Para Jama’ah Sholat Yg Telah Bubar, “Siapa Yg Menjadi Imam Dalam Sholat Kalian?”. Tanya Si Murid.  “Yg Menjadi Imam Sholat Kami Adalah Syekh Abdullah Alaydrus” Tegas Para Jama’ah.

   Beliau Wafat Pada Hari Ahad Sebelum Tiba Waktu Zuhur, tanggal 12 Ramadlan 865 H/1446 M; dalam perjalanan dakwahnya di kota Syihir, tepatnya di daerah Abul, dimakamkan di kota Tarim dan dibangun kubah di atas pusaranya. Beliau wafat dalam usia 54 tahun dan di Makamkan di Pekuburan ‘Zanbal’.
Pada Saat Kewafatan Beliau, Penduduk Tarim Mengira Kiamat Sudah Tiba, Karna Begitu Dalam Kedukaan Yg Menyayat Hati Mereka. Beliau meninggalkan 8 anak ( 4 putra : Abu bakar Al adni, Alwi, Syech, Husein. 4 putri : Rogayah, khodijah, Umul kulsum, Bahiya ).

Didalam khazanah kaum muslimin, dikenal Ratib Alaydrus, Ratib Al-Haddad, Ratib Al-Athas dan ada kemungkinan akan bertambah sesuai dengan perkembangan zamannya. Sedang sebutan Ratib Alaydrus sebagai “Syamsi Syumus”, karena keagungannya dan mengawali Ratib-Ratib yang lain sebelum adanya Ratib Alhaddad dan Ratib AlAthas.

Diantara karangan beliau yang terkenal adalah Ratib Alaydrus Akbar (811 – 865 H / sekitar 1391 – 1445 M), Imam para Wali dan orang-orang Shalih, bertujuan unyuk memohon penguatan tauhid dan keimanan para pembacanya, sekaligus juga kemudahan rezeki.
“Ratib adalah rangkaian dzikir secara tertib yang komposisinya telah disusun dari berbagai ayat Al-Quran dan kalimat-kalimat dzikir yang muktabar dari Rasulullah SAW”

Adapun Keutamaan Rotib/Amalan Ini Sangat Banyak Di Antaranya Ialah; Barangsiapa Yg Membacanya Setiap Selesai Sholat Subuh Dan Magrib, Segala Niat Dan Hajatnya Akan Segera Di Tunaikan Oleh Allah, Dia Akan Di Berikan Ketenangan Dalam Jiwanya, Kemudahan Dalam Mencari Ilmu Dan Di Luaskan Rizqinya, Dan Yg Paling Utama Ialah Keluar Dari Dunia Dalam Keadaan Husnul Khotimah. Karna Ini Adalah Amalan Para Ulama Dan Auliya Bani ‘Alawy.

RATIB AL-IDRUS

Teks Latin Ratib Al Aydrus

Al Fatihah...

Alif laam miim. Dzaalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal lil muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bil ghaibi wa yuqiimuunash shalaata wa mim maa razaqnaahum yunfiquun. Wal ladziina yu'minuuna bi maa unzila ilaika wa maa unzila min qablika wa bil aakhirati hum yuuqinuun. Ulaa-ika 'alaa hudam mir rabbihim wa ulaa-ika humul muflihuun.

Aamanar Rasulu bimaa unzila ilayhi min Rabbihi wal mu'minun kullun aamana Billaahi wa Malaaikatihi wa Kutubihi wa Rusulih laa nufarriqu bayna ahadin min Rusulih wa qaalu sami'naa Wa ata'naa Ghufraanaka Rabbanaa wa Ilaykal masiir. La yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa Maa kasabat wa 'alayhaa maktasabat Rabbanaa laa tuaakhidhnaa in-nasiinaa aw akhta'naa Rabbanaa Wa laa tahmil 'alaynaa isran kamaa hamaltahu 'alal-ladhiina min qablinaa Rabbanaa wa laa Tuhammilnaa maa laa taaqata lanaa bih wa'fu 'annaa wa'ghfir lanaa warhamnaa Anta Mawlaanaa Fa'nsurnaa 'alal qawmil kaafiriin... (Amiin)

Laa ilaaha Illallaahu Laa ilaaha Illallaahu Laa ilaaha Illallaahu Muhammadurasuulullah (3x)
Subhaanallaahi wa bihamdihi, subhaanallaahil 'Aziim (3 x)
Subhaanallaahi wal Hamdu Lillaahi wa laa ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar (3 x)
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillahi wa syukrulillah (3x)
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullaha 'atuubu 'ilaallahi (3x)
Asyhadu'alaa 'ilaaha 'illallahu, astaghfirullah, as'alukal jannata wa'a'uudzubika minannaar (3x)
Yaa, lathiifam bikholqihi, yaa Aliiman bikholqihi, yaa khobiiran bikholqihi ulthufbinaa yaa Lathiifu yaa 'aliimu yaa, Khobiir (3x)

Ala Ya Allah bi Nadzrih, minal 'aynir rahimah
tud 'awii kulla maabii, min 'amr adhin saqiimah
Allahumma shalli 'ala Muhammad, Allahumma shalli alayhi wasallim
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi shalli 'alayhi wa sallim
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi shalli 'alayhi wa'alihi
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi shalli 'alannabiyyina
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi wardhoo 'anisshohaba
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi wardhoo 'anissulaalah
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi wardhoo 'anilmasyaayikh
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi wardhoo 'anil 'a'immah
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi warham waalidiin
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi warham kulla muslim
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi warham kulla muznib
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi waghfirlii zunuubii
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi wasturlii 'uyuunii
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi waksyiflii kurubii
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi wakfinii kulli mu'dziy
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi washlih kulli mushlih
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi warhamnaa jamii'aa
Allahumma shalli 'ala Muhammad, yaa rabbi warhamnaa birahmatika
Allahumma shalli 'ala habibika sayyidinaa Muhammadin wa 'aalihi washohbihi wa sallim
washollallahu 'alaa nabiyyina muhammadin wa 'ala wasallim.

*) mohon maaf jika ada kesalahan penulisan yang luput dari ketelitian

Al-Fatihah
“Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. “.Alif laam miim .Kitab(Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa.(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian rizki yang Kami anugrahkan kepada mereka.dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang“
“Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus, tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur.KepunyaanNya segala apa yg ada di langit dan di bumi.siapakah yg dapat memberi syafaat disisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yg ada di hadapan mereka dan yg di belakang mereka. Sedang mereka tidak dapat meliputi sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan apa yg Allah kehendaki, Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
“Kepunyaan Allah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Jika kamu melahirkan apa yang ada di hati kamu atau kamu menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan lamu tentang perbuatan itu. Maka Allah mengampuni siapa saja yang dikehendaki-NYA dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (285) Rasul (SAW) telah beriman kepada Al Qur’an yg telah diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah, malaikat2Nya, kitab2Nya, rasul2Nya, (mereka mengatakan) kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dari rasul-rasulNya, dan mereka mengatakan “ kami dengar dan kami taat” (mereka berdo’a) ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepadaMu-lah kami kembali.”
Allah tidak membebani seseorang melainkan lebih dari kemampuannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya (mereka berdo’a) Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada oramg-orang sebelum kami, Ya Tuhan kami janganlah pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkau Maulana maka tolonglah kami dari orang-orang yang kafir”
“Tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah, Muhammad Rasul Allah”(3x).
“Maha Suci Allah dengan segala puji kepada-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung.” 3x
“Maha Suci Allah dengan segala puji kepada-Nya.” 9x
“Maha Suci Allah, dan segala puji hanya khusus bagi Allah, dan tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanyalah Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar.” 3x
“Segala Puji bagi Allah, puji syukur kepada Allah”(3x)
“Aku mohon ampunan Allah, dan aku bertobat kepada Allah” (3x)
“Aku bersaksi tidak ada tuhan yang wajib disembah selain Allah, aku mohon ampunan Allah serta aku memohon surga-Mu, dan aku berlindung dari neraka-Mu" (3x)
“Yang Maha Lembut terhadap makhluk-NYA, Yang Maha Mengetahui terhadap makhluk-NYA, Yang Maha Mengamati terhadap makhlukNYA, berlemah lembutlah kepada kami Yang Maha Lembut, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Mengamati” 3x
"Wahai Allah dengan sebab pandangan-Mu yang penuh kasih sayang Engkau sembuhkan segala yang menimpa diriku, dari segala macam penyakit"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah atasnya rahmat dansalam"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat dan kesejahteraan"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat atasnya dan keluarganya"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada para Nabi"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah keridhlaan kepada para Sahabat"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah keridhlaan atas anak keturunannya"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah keridhlaan kepada para guru"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah keridhlaan kepada para pemimpin"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kasih sayang kepada orang tua kami"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kasih sayang kepada kaum muslimin"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kasih sayang kepada orang yang berdosa"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah ampunilah dosa-dosa hamba"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah tutupilah aib-aib kami"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah lepaskanlah kesulitan kami"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah hentikanlah setiap orang yang menyakiti hamba"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kebaikan setiap orang yang berbuat baik"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kasih sayang kepada kami semuanya"
"Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu"
"Ya Allah rahmatilah atas Kekasih-Mu Nabi Muhammad, keluarga serta sahabatnya dan dengan kesejahteraan".


Menurut Habib Mustafa Abdullah Alaydrus kegigihan Beliau untuk mengajak para jamaah untuk membaca Ratib Alaydrus adalah untuk membentengi diri umat Islam Indonesia dari segala macam godaan dan menghadapi kendala yang sekarang bertubi-tubi menghantam bangsa ini dari segala sudut.
Dari segi sosial politik dan ekonomi, bangsa Indonesia mendapatkan cobaan yang begitu berat, kemudian disusul dengan segi moral yang memungkinkan orang yang tidak kuat imannya dapat rusak jiwanya, sehingga melakukan segala maksiat. Bila sudah cenderung bermaksiat, rusaklah bangsa ini.
Tidak berlebihan, dambaan Habib Mustafa Abdullah Alaydrus , bacaan Syamsi Syumus ini akan menjadi “Matahari” yang menerangi Indonesia secara batiniah. Tentu saja tidak sekedar bacaan dimulut, tetapi diharapkan para jamaah Syamsi Syumus akan mengamalkan isi bacaan itu, khususnya dalam hal ketauhidan kepada Allah Ta’ala akan menuntun umat kepada pribadi yang kuat lahir dan bathin.
Ratib Syamsi Syumus (Inti Matahari) atau yang lebih dikenal dengan Ratib Alaydrus Akbar dan Asmaul Husna, sekarang sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia.

Nasehat-nasehat Al Habib Abdullah Al Aydrus yang tertuang dalam kitab Al kibritul Ahmar :

• Peraslah jasadmu dengan mujahadah ( memerangi hawa nafsu dunia ) sehingga keluar minyak kemurnian.
• Barangsiapa yang menginginkan keridhaan Allah, hendaklah mendekatkan diri kepada Allah swt, karena keajaiban dan kelembutan Allah terdapat pada akhir malam.
• Siapapun dengan penuh kesungguhan hati mendekatkan diri kepada Allah swt, maka terbukalah Khazanah Allah swt.
• Diantara waktu yang bernilai tinggi, merupakan pembuka perbendaharaan Ilahi, diantara zuhur dan ‘Asar, Magrib dan Isya dan tengah malam terakhir sampai Ba’da Subuh.
• Sumber segala kebaikan dan pangkal segala kedudukan dan keberkahanakan dicapai melalui ingat mati, kubur dan bangkai.
• Keridhoan Allah swt dan Rasulnya terletak pada muthalaah( mempelajari dan memperdalam ) Al qur’an dan hadits serta kitab-kitab agama islam.
• Meninggalkan dan menjauhi Ghibah adalah Raja atas dirinya, menjauhi namimah (mengadu domba) adalah Ratu dirinya, baik sangka kepada orang lain adalah wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majlis dzikir adalah keterbukaan hatinya.
• Kebaikan seluruhnya bersumber sedikit bicara ( tidak berbicara yang jelek didalam bertafakur tentang Ilahi dan ciptaannya terkandung banyak rahasia.)
• Jangan kau abaikan sedekah pada setiap hari sekalipun sekecil atom; perbanyaklah baca Al qur ‘an setiap siang dan malam hari.
• Ciri-ciri orang yang bahagia adalah mendapatkan taufik dalam hidupnya, banyak ilmu dan amal serta baik perangi maupun tingkah lakunya.
• Orang yang berakal adalah yang diam (tidak bicara sembarangan)
• Orang yang takut pada Allah swt adalah orang yang banyak sedih (merasa bersalah)
• Orang yang Roja’ ( mengharap Ridho Allah ) adalah orang yang banyak melakukan ibadah
• Orang yang mulia adalah yang bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan ridho Allah swt yang didambakan hidupnya.
• Orang yang bertaubat adalah yang menyesali perbuatannya, menjauhi pendengaran yang tidak bermanfaat, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.

( Dikutip dari buku Majlis zikir Ratib Syamsi Syumus )

Bagi yang ingin mendownloadnya saya persilahkan ke 4 share sudah saya unggah di sana dan saya convert ke mp 3, saya sering mendengarkan ratib ini bila lagi santai. Ini
linknya atau kunjungi 4 share lalu ketik alamat link.

http://www.4shared.com/mp3/VtvYsJ12ce/Ratib_Habib_Abdullah_Ibn_Abu_B.html

Kenapa saya postingkan tentang ini karena ada hubungannya dengan 3 KATA DARI ORANG GHAIB yang mau kupostingkan bila ada waktu.
Demikian semoga ada manfaatnya Wallahu A'lam. Makasi dan salam.

NB Untuk info lebih lanjut dan konsultasi hubungi telp/ sms / Line 085753960096 atau 085388881757
Pin 517DB919 tidak melayani orang iseng dan tidak berkepentingan.

No comments: