Mohon maaf untuk semua, klw selama ini saya biasa sgt peduli tdk jrg mengingatkan bahkan menjelaskan bila hal tersebut berhubungan dgn aqidah, sakral, SARA dll yg kuanggap bisa jadi polemik dan konotatif seperti yg pernah ttg guyon nikah yg kita anggap sakral bisa jadi perkara hukum, sunah rasul yg konotatif ada kesan sunah rasul itu melulu perkara birahi, nafsu selangkangan padahal tdk sadar kita yg menghinakan Rasul yg mulia bkn mlh menghormati justru jadi slogan maljum..
Ada byk sebenarnya lebih lagi kita ada di komunitas spritual dan mistik, tasawuf yg mmg perlu pengkajian dan ilmu yg luas dan dalam.
Jadi ke depannya saya tidak lagi mengingatkan pun saya tahu dan memang bgtulah saya adanya mencoba belajar amanah selama bertahun dgn komunitas kita dgn byk masalah suka dukanya.
Saya sdh pernah semua selaku pengasuh dan yg punya komunitas ini, didatangi, dimarahi, disantet, diancam, dicemarkan nama baikku dll.
Pun semua tu bkn karena kesalahanku secara pribadi karenaku org damai mencintai kedamaian, saya hanya belajar tulus membantu siapa pun selama ini dan sebenarnya tdk juga memberikan untung materi malah ikut pusing dn coba cari solusi tuk semua masalah yg dikeluhkan, tapi alhamdulillah pun jatuh bangun komunitas kita masih exist.
Saya anggap semua itu konsekwensi dan evaluasi tuk lebih baik.
Jadi silakan ja skrg mo ngapaen termasuk yg perempuan2 yg ada di grup ini, yg awalnya insomnia, masalah dll kusdh berusaha bantu dgn keterbatasanku, suport, saran, dmohon maaf bilaku pernah mengingatkan bahkan membantu semua apapun itu..
Karena semua saya anggap sudah dewasa apalagi ada ilmunya semua.
Kadangku ingatkan layaknya kaka dgn adik, sahabat dll tapi saya skrg sadar insya Allah mencoba untuk tdk lagi,seperti z tu bisa jadi blunder bhkan boomerang untukku dari byk pengalaman selama ini.
Seperti tadi ada sempat liat bahasan yg sensitif malah bisa menjerumus ke syrik bila tanpa ilmu di dalamnya, ingat ALLAH Maha Pencemburu tdk suka diduakan dgn apapun dan syrik adalah dosa terbesar yg tanpa ampunan di akhirat kelak, ada banyak hal, dll.
Saya rencana mau ikut komentar tapi udahlah ga lagi cukup dalam hati itulah tingkat terendah iman, bila kita melihat kemungkaran maka tindaklah dengan kekuasaan, tangan, ucapan, tapi bila tidak mampu tindaklah dengan hati.. Bila sesama muslim,
Lana a'maluna walakum a'malukum
Bila dgn nonis
Lakum dinukum waliyadin..
Jadi mohon dimklumi bilaku berubah dan tdk lagi seperti dulu tapi kuyaqinkan di sini semata-mata itu karena amanah dan tanggung jawab, juga bentuk kasihku dan keperdulianku kpd sesama manusia, saudara, kawan dll tidak ada niat negatif.
Tetap seperti awal dulu saya sarankan berguru agar jelas dan amanah, juga belajar ilmu itu jangan bermindset sempit dan bukalah jendela agar tdk seperti katak dalam tempurung.
Cari ilmu dengan jelas tidak mengambang lebih baik ada dasar dan dalilnya jadi tetap dalam koridor.
Seperti petuah org tua dahulu carilah ilmu SELAMAT .. maksudnya ilmu yang menyelamatkanmu dan menyelamatkan org lain, selamat di dunia dan akhirat juga.
Satu lagi serahkan sesuatu kepada ahlinya dengan ilmunya, bila sesuatu tidak diserahkan kpd ahlinya maka tunggulah kebinasaannya.
Begitu yg tersurat dlm riwayat, seperti kataku yg sering kutulis segala sesuatu ada ilmunya, segala ilmu ada sesuatunya.
Bilaku mungkin krg aktif dan jrg respon mohon dimaklumi tapi tetap bilaku luang andai tdk berbagi di grup, mungkin di fb dan blog.
Insya Allah bila ada kesempatan dan rezeqi bagi yg mmg ingin bersama belajar dan silaturrahim, saya akan berbagi banyak hal andai berhadapan langsung dan bisa secara terang benderang menjelaskan sesuatu yg mungkin tabu bila di khalayak atau ruang publik.
Berbagilah sesuatu yg bermanfaat sesuai tingkat keilmuan kita bila itu layak dibagi.
Maaf banyak kata dan ingatkan saya bilaku banyak salah selaku otomatis sebagai ketua dan pemimpin dlm komunitas ini karna yg buat dan pengasuhnya.
Makasi untuk yg baca dan perhatiannya. Sekali lagi mohon maaf bilaku ada khilaf dan kesalahan . wallahu A'lam.
Saturday, March 31, 2018
Maaf
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment