Tuesday, September 6, 2016

MAKRIFAT KUN FAYAKUN DAN ILMU SEMULA JADI MENGOBATI LUKA DAN MENCABUT TUMBUHAN DI HUTAN

MAKRIFAT  KUN FAYAKUN DAN ILMU SEMULA JADI MENGOBATI LUKA DAN MENCABUT TUMBUHAN DI HUTAN

Assalamu alaikum

Salam penuh kasih untuk semua pengunjung dan pembaca setia blog DNA3JENDRAL semoga Allah merahmati
langkah kita dalam menjalani aktivitas kita sehari-hari. Aamiin.
Bermula segala sesuatu adalah dari air begitulah yang termaktub dan tersurat dalam Al quran, air adalah
sumber dari segala sumber kehidupan.
Dalam dunia tasawuf semua mengenal istilah Nur MUhammad atau Hakikat Muhammadiyah yang merupakan sumber
dari segala sumber kehidupan. Berawal tercipta adalah nur Muhammad lalu darinya alam semesta tercipta.
Pertanyaannya apakah berbeda dua keterangan ini?.
Dalam khazanah mistik Kalimantan disebut air setitik tanah segumpal bermula segala sesuatu lalu Semar
sudah belajar berjalan.
Jadi bisa kita simpulkan 3 garis besar yaitu air, Nur Muhammad, tanah segumpal yang diwakili oleh Adam dan Semar
yang adalah mewakili bayang-bayang. Karena setiap benda pastilah ada bayang-bayang.
Antara air dengan Nur MUhammad siapakah yang lebih awal atau satu saja hanya nama yang lain. Sebab dalam tasawuf
dikenal juga awal-awal tercipta adalah kalam dan lauhul mahfudz yang oleh sebagian ulama dianggap satu hanya direksi
yang berbeda.
Sedangkan bahasa alquran yang menyebut air adalah sumber segala sesuatu apakah rancu? Alquran ketika bicara tentang
sesuatu bila diteliti maka semua terbukti kebenarannya walau tidak serta merta kadang melalui pengkajian yang dalam.
Antara air dan nur? Nur yang kita artikan adalah cahaya sebagaimana matahari dengan sinarnya menghasilkan cahaya
yang menerangi bila air maka lautan dengan gelombangnya menghasilkan ombak yang menggulung.
Air tidak dipungkiri merupakan sumber produksi kehidupan regenerasi. Sebagaimana manusia yang tercipta di dalam rahim
dari setetes air hina.
Kita bandingkan antara air dan cahaya, air yang diteteskan ke air atau sebuah benda kita jatuhkan maka menghasilkan
gelombang beraturan. Sifat gelombang beraturan menjadi sebuah frekuensi. Bila di dalam goa memakai gelombang bunyi
maka suara berubah menjadi menggema. Bila benda maka menjadi gaung. Kecepatan suara dan kecepatan cahaya perlu ilmu
lebih untuk mendalami agar mendapati hasil yang valid.
Sebagaimana kita mengetahui asal kejadian diri yang mana Jin tercipta dari api, malaikat tercipta dari nur dan manusia
tercipta dari air dan tanah yang dibentuk pada awal-awal penciptaan nabi Adam.
Satu hal bila kita teliti maka akan kita dapati tentang kelemahan cahaya yang mana cahaya tidak dapat menembus tirai
atau dinding yang tebal berbeda dengan gelombang yang menjadi sebuah frekuensi maka ia mampu menembus ketebalan dinding
sebagaimana frekuensi signal hp atau radio yang kita pakai. Frekuensi dari nur Muhammad ini sangat dahsyat bahkan gaungnya
jauh sebelum nabi Muhammad lahir harumnya tercium oleh dunia maka tidak heran nabi akhir zaman ini begitu dinantikan oleh
umat yang mengetahui berita kedatangannya. Saya tidak melanjutkan kajian ini karena sangat meluas mungkin lain waktu dilanjut.

Merunut ke analogi tadi maka kita akan dapati dalam kaji titik ba yang mengawali ayat-ayat penciptaan yang dimotori oleh
7 ayat berulang yaitu Al fatihah yang mana awalnya adalah basmallah yang merupakan bagian dari ayat.
Dari satu titik menjadi satu wujud menjadi lagi tujuh yang tercipta awal, sebagaimana tujuh ayat yang merupakan 7 ayat
dalam penciptaan awal sebagaimana hikayat tentang penciptaan manusia yang bila tidak diaduk dengan Al fatihah dan diikat
dengan syahadat maka fisik manusia pertama tidak akan berdiri dan menjadi.
Seperti itu pula dalam penciptaan hari dari hari yang pertama tercipta dalam khazanah mistik dikenal dengan ilmu hari tertua
, dari satu hari itu menjadi 7 hari dalam seminggu dan satu hari masuk ke dalam tubuh manusia atau bayang-bayang dari hari-hari
tadi yang dikenal pula dalam mistik disebut hari yang ke delapan.
Mengetahui hari-hari ini sangat penting pula bagi pelaku kebathinan seperti dalam hari tertua untuk pengamal biasanya bila bercocok
tanam, berangkat bisnis, minjam uang, menagih hutang dll pengamal biasanya memakai hakikat ilmu hari tertua ini.
Bila berhubungan dengan menghindari masalah, selisih dll maka biasa memakai hakikat semula jadi hari ke delapan.

Lalu dengan firman Allah yang manakah menciptakan sesuatu, dengan firman kun fayakun maka terciptalah dan terjadilah apa yang Allah mau.
Sekarang kita coba mengkaji sedikit tentang firman semula jadi ini yaitu kun fayakun. Pasti semua tidak asing dengan
kata ini tapi mungkin tidak semua tahu kalau firman ini ternyata juga terdiri dari 7 huruf yaitu kaf nun fa ya kaf waw nun.
Bagi pengamal asma sirrul wujud yang mana asma ini dipercaya oleh pengamalnya sebagai asma yang langsung dengan Allah asma
ini lebih kompleks dibandingkan dengan asma sirr yang banyak bertebaran di dumay, asma ini juga memakai firman ini dalam bait
kalimatnya.
Saya pernah juga bermimpi tentang kedahsyatan firman ini dalam mimpi itu saya diajarkan oleh seorang guru berbaju putih
yang memberitahukan kepadaku tentang ayat-ayat perlindungan diri dari semua serangan baik fisik atau non fisik. Masih di mimpi
itu saya ditunjukkan bagaimana beliau diserang dengan berbagai macam serangan baik tenaga dalam, kiriman jahat dll. Tapi beliau
dengan gagah menghalau bahkan sampai terbentuk medan energi yang bergelombang akibat serangan dahsyat penyerang dan beliau
tidak mengapa.
Alhamdulillah sampai sekarang saya amalkan 3 ayat dahsyat itu yang menurutku luar biasa dan bila dipadukan memang saling melengkapi
dan menjadi ayat-ayat benteng diri yang kokoh.
Insya Allah bila dari mimpi yang haq segala sesuatu yang diceritakan di dalamnya itu bisa menjadi petunjuk dan anugerah untuk kita.
Di dalam 3 ayat itu ada firman semula jadi kun fayakun sebagai simbol ilmu ini semula jadi artinya tanpa ritual pun siap pakai.
Saya bagikan juga untuk pembaca sekalian satu amalan semula jadi dengan hanya mengucap firman semula jadi ini insya Allah tajrib
yaitu bila mana anda terluka di hutan dan bingung tidak tahu obatnya maka amalkanlah amalan semula jadi ini dengan mengucap kun
fayakun ambillah daun apa saja di hutan tapi mengambilnya dengan hanya memakai mulut langsung tanpa tangan memegang, mengambilnya
dengan menghadap matahari terbit lalu kunyah.
ketika sudah halus maka tempelkan di luka tadi insya Allah luka sembuh.
Satu lagi masih amalan di hutan bila anda ingin mencabut tumbuhan maka cobalah amalan ini ucapkan kun fayakun dengan menghadap matahari
jangan membelakangi matahari saat mencabutnya insya Allah tumbuhan itu lebih mudah tercabut hee silahkan dicoba .
Berbagi pengalaman di hutan semoga ada manfaatnya mohon maaf bila ada kesalahan kata dan kekhilafan diri. Wallahu A'lam makasi

No comments: