Friday, April 12, 2019

Haqiqat Sanad Demi Murninya Ilmu

Haqiqat Sanad Demi Murninya Ilmu

Assalamu'alaikum

Mengapa ilmu akan lenyap jika tradisi sanad ini tidak dipelihara? Di antara sebabnya, akan muncul golongan yang tidak mempunyai latar belakang keilmuan dalam bidang agama yang memadai berdiri di hadapan masyarakat umum lalu berbicara dalam urusan agama tanpa kelayakan, lebih lagi di dumay yg siapa pun bebas menulis.

Mereka berargumen bahwa, karena semua orang berhak beragama, semua orang berhak berbicara dalam urusan agama.
Dasar liberal seperti ini jelas tertolak dalam ukuran keilmuan Islam, yang menilai latar belakang keilmuan seseorang melalui tradisi sanad ini.
Saya pernah menulis bila tentang agama secara mendalam, teliti dulu Sumber pernah mondok di mana atau punya pondok di mana?

Dalam pengetahuan hendaklah
Undzur ma qola wala tandzur man qola
Lihat apa yg disampaikan bukan orang yg menyampaikan

Tapi bila ilmu agama maka

Undzur man qola wala tandzur ma qola
Perhatikan siapa yg menyampaikan bukan apa yg disampaikan.

Oleh sebab itulah, dalam Muqaddimah Shahih Muslim, Imam Muslim meriwayatkan dari Imam Abdullah bin Al-Mubarak, yang berkata, “Isnad itu sebagian dari agama. Jika tidak karena isnad, setiap orang akan berkata apa saja yang dikehendakinya (dalam urusan agama, tanpa ilmu mendalam tentangnya).”

Abu Ali Al-Jiyani.rhm berkata, “Allah SWT mengkhususkan umat ini dengan tiga hal yang tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya: sanad, ansab (nasab-nasab), dan i’rab (penguraian kata dari segi kedudukannya).”

Imam Ibnu Sirin.rhm berkata, “Ilmu itu adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agamamu (ilmu agama tersebut).”

Ibn Abdil Bar meriwayatkan dari Imam Al-Auza‘i bahwasanya ia berkata, “Tidaklah hilang ilmu (agama) melainkan dengan hilangnya sanad-sanad (ilmu agama tersebut).”

Contoh penting sanad

Dalam adzan sanad terhubung rantainya kepada sahabat Bilal dengan stempel pengesahan Rasulullah..

Allahu Akbar insya Allah sampai kiamat kelak tetap lafadznya Allahu Akbar..

Begitulah haqiqatnya sanad
Bila ada tambahan maka tidak lagi origininal pun hanya sekata dan maksudnya baik bahkan mulia tetap itu dilarang misal adzan ditambah

Allahu Ta'ala Akbar 2x

Syahadatnya dalam adzan ditambah wa..
Dll contoh yg sudah disepakati seluruh umat seperti lafadz adzan di atas.

Itulah haqiqat bid'ah menambah sesuatu yg sudah sempurna secara syariat dan dilegalisasi oleh Rasulullah.
Maaf bukan untuk diperdebatkan,
Hanya bakunya sesuai konteks yg kuposting, bukan untuk mengundang debat apalagi soal furu khilafiyah.

“Isnad itu sebagian dari agama. Jika tidak karena isnad, setiap orang akan berkata apa saja yang dikehendakinya.”

Allah menjaga ajaran Islam dari berbagai aspeknya, baik dari sudut sumbernya, cara memahami sumber secara shahih, maupun pemahaman yang shahih terhadap sumber-sumber tersebut melalui para ulama.
 Sesuai dengan maksud hadits Nabi  “Ulama adalah pewaris para nabi…”, sudah tentulah ilmu nabawi itu diterima oleh para ulama secara “pewarisan”. Dalam konsep “pewarisan” dalam tradisi pembelajaran ilmu agama inilah, terwujud konsep atau tradisi “sanad”

Abu Hatim Ar-Razi berkata, “Tidak ada satu umat pun, sejak Allah menciptakan Adam, para ahli amanah, yang menjaga berita-berita para rasul, kecuali pada umat ini.”

Abu Ali Al-Jiyani.rhm berkata, “Allah SWT mengkhususkan umat ini dengan tiga hal yang tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya: sanad, ansab (nasab-nasab), dan i’rab (penguraian kata dari segi kedudukannya).”

Sanad merupakan salah satu karakteristik tersendiri dari umat ini, yang tidak ada satu umat manusia pun di muka bumi ini memiliki keistimewaan seperti ini.
Tidak pernah ada riwayat dari salah satu umat terdahulu mengenai perhatian mereka terhadap para perawi berita dan hadits-hadits para nabi mereka sebagaimana yang dikenal dari umat ini.
Dengan sanad pula ilmu dijaga dan dipelihara dari pengelabuan, penyimpangan, pemalsuan, penambahan, dan pengurangan.

Maka jelaslah, tradisi menyusun sanad-sanad keilmuan serta ijazah keilmuan, baik secara umum maupun khusus, baik ijazah riwayat maupun dirayah atau kedua-duanya, ijazah tadris wa nasyr izin untuk mengajar dsb.
Sanad adalah untuk menjaga tradisi amalan para ulama salafusshalih dan dalam masa yang sama menjelaskan latar belakang keilmuan mereka.
Bahkan, tradisi tersebut adalah tradisi amalan para ulama mu‘tabar yang tidak dapat diperselisihkan lagi, karena ia terpelihara dari masa ke masa.
Sedikit uraian sebelum masuk ke kaji Sholawat yg sangat jarang dibahas bahkan bisa jadi rahasia yaitu sesuai permintaan untuk membahasnya yaitu sholawat Allah dan sholawat hidup.
Dalam artikel lain postinganku , kutuliskan juga tentang sholawat malaikat / Jibriel.

Berikut ini Sholawat Allah kepada Nabi dan Sholawat Hidup atau

No comments: