MA'RIFAT DAN HAQIQAT INSYA ALLAH
Kita hanya bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan..???
Pemahaman yg keliru dan sudah mendarah daging dalam diri kita, bahkan seperti kata wajib untuk org kita..
Kita hanya bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan..???
Betulkah bohongmu?? Maaf ini kata gaul tempatku klw ada kwn cerita, betulkah bohongmu?? Bingung jawabnya , dijawab betul berarti bohong dong , dijawab salah ga umum Hee
Padahal sejatinya bukan hanya Tuhan yang menentukan tapi kita juga ikut menentukan..
Kita bukan hanya bisa berencana tapi ikut menentukan hidup dan tujuan kita..
Allah menentukan memang tapi kita juga sebagai penentu nasib kita bukan sekedar perencana saja.
Innallah laa yughayyirru maa biqaumin hatta yughayyiru maa bianfusihim..
Allah tidak merubah apa2 yg ada pada suatu kaum sehingga mereka merubah apa2 yg ada pada diri mereka..
Artinya tidak akan ada perubahan dalam diri bila orang itu sendiri tidak mau merubahnya..
Tidak akan pintar org tanpa mau belajar, tidak akan bisa tanpa biasa dll.
Kecuali orang itu sudah berusaha sekuat tenaga tapi hasilnya tidak sesuai inginnya maka itu namanya qadarullah ketetapan Allah yg tdk bisa dirubah seperti jodoh, maut dan rezeki.
Namun Allah tetap memberikan kemerdekaan dan kebebasan pada manusia untuk ikut menentukan hidup dan tujuan akhirnya bukan hanya sebagai perencana.
Maka di sinilah haqiqat insya Allah..?
Tapi kang insya Allah, berarti ragu2, ga tentu dll bla bli sering begitu ketika dijawab insya Allah.
Insya Allah adalah pasti karena ada kehendak kita dan Allah.
Pertanyaannya, klw insya Allah tdk pasti? terus apa yg tdk bisa Allah kehendaki karena insya Allah adalah jika Allah menghendaki.
Sedangkan jika Allah berkehendak sesuatu cukup berucap KUN maka JADILAH.
Insya Allah adalah doa yg menunjukkan ketawakalan kita kepada Allah.. Menyerahkan sesuatu kepada Allah tapi ada kita dengan upaya kita.
Jadi insya Allah itu dua kekuatan kita dan Allah.
Sebagaimana bismillah, laa quwwata illa billah dll ..
Artinya kita iyyaka na'budu.. Hanya kepada Allah kita mengabdikan diri..beribadah.. Salah satunya dengan doa termasuk insya Allah.
Ada riwayat tentang nabi Sulaiman tentang insya Allah, yg juga berhubungan dengan ilmu nama anak Sulaiman.
Nabi Sulaiman pernah bersumpah, bahwa dalam satu malam beliau akan menggilir (untuk berhubungan badan) dengan sekian puluh istrinya (sebagian riwayat menyatakan 100 atau 99, sebagian lagi 90, sebagian lagi menyatakan 70, sebagian lagi menyatakan 60), dan hasilnya semua istri itu akan melahirkan anak-anak tangguh menjadi pasukan yang akan berjihad di jalan Allah. Satu Malaikat mengingatkan agar beliau mengucapkan InsyaAllah. Namun, qoddarallah Nabi Sulaiman tidak mengucapkannya. Hingga akhirnya ketika Nabi Sulaiman melakukan hal itu ternyata yang hamil hanya satu istri dan itupun melahirkan setengah manusia. Hal ini disebutkan dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim.
قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَام لَأَطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ بِمِائَةِ امْرَأَةٍ تَلِدُ كُلُّ امْرَأَةٍ غُلَامًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ لَهُ الْمَلَكُ قُلْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَلَمْ يَقُلْ وَنَسِيَ فَأَطَافَ بِهِنَّ وَلَمْ تَلِدْ مِنْهُنَّ إِلَّا امْرَأَةٌ نِصْفَ إِنْسَانٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمْ يَحْنَثْ وَكَانَ أَرْجَى لِحَاجَتِهِ
Sulaiman bin Dawud alaihimassalaam berkata: Sungguh aku akan berkeliling (menggilir) 100 istriku malam ini, sehingga tiap wanita akan melahirkan anak yang akan berjihad di jalan Allah. Kemudian satu Malaikat mengucapkan kepada beliau: Ucapkan Insya Allah. Tapi Nabi Sulaiman tidak mengucapkan dan lupa. Kemudian beliau berkeliling pada istri-istrinya, hasil selanjutnya tidak ada yang melahirkan anak kecuali satu orang wanita yang melahirkan setengah manusia. Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam bersabda: Kalau Nabi Sulaiman mengucapkan Insya Allah, niscaya beliau tidak melanggar sumpahnya, dan lebih diharapkan hajatnya terpenuhi (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, lafadz hadits sesuai riwayat al-Bukhari).
Dalam hadits ini terkandung beberapa faidah penting bahwa ucapan InsyaAllah jika disebutkan dalam sumpah, kemudian ternyata tidak tercapai, maka orang itu tidak dianggap melanggar sumpah. Faidah berikutnya, ucapan InsyaAllah adalah memudahkan agar hajat terpenuhi.
Dalam riwayat lain
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا (23) إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَدًا (24)
Dan janganlah sekali-kali engkau mengucapkan : Sesungguhnya aku akan melakukan hal itu besok. Kecuali (dengan mengucapkan) InsyaAllah. Dan ingatlah Tuhanmu ketika engkau lupa. Dan Ucapkanlah: Semoga Tuhanku memberikan petunjuk pada jalan terdekat menuju hidayah (Q.S al-Kahfi ayat 23-24).
Para nabi juga mengucap insya Allah
Nabi Ismail.
Saat beliau diberitahukan oleh ayahnya bahwa ayahnya mendapat wahyu melalui mimpi untuk menyembelih beliau, Nabi Ismail menyatakan:
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, niscaya engkau akan dapati aku InsyaAllah termasuk orang-orang yang sabar (Q.S as-Shooffaat 102)
Nabi Ismail pasrah kepada Allah dan menyatakan: InsyaAllah engkau akan dapati aku termasuk orang yang sabar. Akibatnya, Allah beri hasil akhir yang baik. Beliau tidak jadi menjadi obyek yang disembelih. Namun diganti dengan kambing.
Nabi Musa mengucapkan InsyaAllah ketika mengikuti nabi Khidhr.
قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا
Nabi Musa berkata : Engkau akan mendapati aku insyaAllah sebagai orang yang sabar dan tidak akan bermaksiat terhadap perintahmu (Q.S al-Kahfi ayat 69)
Sekian yg dapat kutulis semoga ada manfaatnya. Mohon maaf bila ada kesalahan . wallahu A'lam. Makasi dan salam
No comments:
Post a Comment