Wednesday, June 24, 2020

SEKILAS TENTANG NUR MUHAMMAD 2 DAN ILMU SEMULA JADI DARI AYAT SURAH ANNAS

SEKILAS TENTANG NUR MUHAMMAD 2 DAN ILMU SEMULA JADI DARI AYAT SURAH ANNAS 
Assalamu alaikum
Salam di hatimu dan salam hormat untuk semua pembaca blog dan semua anggota komunitas JIWATAKWA DNA3JENDRAL. 
Saya mau berbagi sebuah hikayat untuk menambah khazanah khusus yang berkaitan dengan Nur Muhammad dan satu lagi kushare ilmu pendek semula jadi, yang  tulisan ini kucatat bersumber dari manuscript kuno di Kalimantan.

Pasal ini ketahui akan olehmu awal segala kejadian tatkala bumi dan
langit belum dan bernama Allah pun belum, bernama Muhammad pun belum. Maka sekaliannya belum dan Allah yang terdahulu daripada semua yaitulah bernama xxxxxx.
Dia berkata

“ANA RABB MA I‘NDĪ SYA’IN.”

Artinya Aku inilah Tuhan, siapalah hambaKu satupun tiada menyahut. 

Maka ditilikkan diriNya dengan diriNya jua. Melainkan Aku Berdiri SendiriKu. 
Maka itulah yang berwujud, maka bersifat nafsiyah. 
Maka ditilikanNya diriNya dengan sendiriNya  asyiklah dengan mengasyikkan sebab berdekaplah sifat Jamal dengan sifat Jamil.

 Awal makhluk Allah yaitu “xxxxxx" ( Silakan cari referensi ini ada dalam kaji nama semula jadi lain yang serupa kluenya kaji SELAPUT/ PEMBUNGKUS NUR MUHAMMAD ) Menerangkan tentang menjadikan Allah
Nur Muhammad itu. 

Maka adalah Nur Muhammad itu berkata kepadaNya “Alastu Rabbakum.” 

KataNya menjawab “Hai Nur Muhammad tiadakah engkau tahu akan Tuhanmu.” 

Maka berkatalah Nur Muhammad itu bagaimanakah aku mengenal Engkau tiada kulihat. 

Maka berkatalah IA 
 “Khalaqtu al-asyaa liajlik wama khalaqtuhu illa li ajlik.” 
 Artinya “Engkau KUjadikan dari padaKU sesuatu dari pada engkau. 
 
“Qaluu bala fa-sajada.” 
Maka sujudlah Nur Muhammad itu seribu tahun lamanya. 

Maka bicara IA itu tajalilah ia dengan tajalinya. 
Maka terupalah Manikam daripada Nur Muhammad. 
Dalilnya {Idza arada syai’an, an-yaqula lahu kun fa-yakun}. 

Maka jadilah daripada IA itu sekalian nyawa, maka berkatalah IA itu
 “Hai Nur Muhammad bangkitlah engkau daripada sujudmu.” 
 Maka berkatalah Nur Muhammad itu demikian katanya. 
 “Asyhadu an-la ilaha Illa Allah.” 
Tiada tuhan selain Allah. 

Maka berkatalah IA 

 “Asyhadu anna Muḥammad Rasulullah.”
 
 Maka ada bumi dan langit beramallah sekalian dengan “Asyhadu an-la ilaha Illa Allah” karena sekalian alam Allah itu berhimpun kepada “Asyhadu an-la ilhaa Illa Allah.” 
 “Illa Allah” itu anak kunci sarang karena tangga itulah dikatakan kalimah musyarafah.
 ( lihat juga artikelku lain tentang kaji ini yang serupa SEKILAS TENTANG NUR MUHAMMAD...)
 Firman Allah wahai Nur Muhammad perbuatkan olehmu Adam. 
 Adapun hasil hambaNya dijadikan Allah daripada empat jenis. 
 Pertama tanah, kedua air, ketiga angin, keempat api. Itulah Adam. 
 Adapun dijadikan oleh Allah akan Nur Muḥammad shallAllahu ‘alayhi
wassallam sebelum dijadikan Adam dua ribu tahun bertasbih kepada Allah bersama malaikat hingga dijadikan Adam. 
Maka selama dijadikan oleh Allah akan nabi Adam, maka ditaruhkan Nur Muḥammad itu kepada Adam dan diperintahkan oleh Allah akan sekalian malaikat bersujud hormat kepada nabi Adam karena itu pindahlah Nur Muḥammad itu pada anak Adam hingga Nabi Muhammad.
 Adapun yang didalam Adam itu empat perkara. Pertama wadi, keduanya
madi, ketiganya mani, keempatnya manikam.

 Adalah jikalau yang tiga itu turun dan tetapi yang bernama manikam itu tiadalah turun, maka tiadalah jadi sebab tiada turun yang bernama manikam itu karena dialah nyawa yang di kiri nabi Adam yang terbilang. 
 Dan lagi jikalau jauhar manikam salah turun kisah di dalam dalil Alquran delapan puluh hari delapan puluh malam dinamai muḍghah dan ‘alaqah yaitulah darah yang beku dan nuṭfah itu daging yang beku tiada antara lagi.
  Maka berfirman Allah Taala kepada Malaikat Rahim jauhar manikam disuruhNya menilik jatuh manikam, dibawalah oleh Malaikat Rahim itu terus ke tujuh petala [susunan atau tingkatan] langit datang kepada pohon shajarat al-maṭhā [sajarat al sidratulmuntaha].
   Maka membacalah surat Jauhar Manikam daripadanya sifatnya dia yang mulia atau hina, atau kaya atau miskin, atau panjang umurnya atau pendek umurnya, atau apa-apa bagi matinya ada dalam surat sekalian yang terbuat itu setelah selesai maka dikembalikan pada tempatnya. 
Adapun ketahuikan olehmu pasal yang empat dijadikan tuan daripada
jasmani yang tersebut itu pertama tanah, keduanya air, ketiganya angin, keempatnya api. 
Maka dijadikan satu yaitu xxxxxx nama semula jadi yang satu sama sekali, karena lagi masih di dalam kaun tersimpan di dalam puwah dalhawiyah
 nama tempatnya kepada hukum Ilahi Rabbi.
 
 Maka setelah keluarlah xxxxxx
 itu dengan ijin Ilahi Rabbi lantas diterima oleh Jibril alaihi salam.
Di atas mahligai seorang yang dikehendaki Allah bahagia itu. 

Maka ditandanya dua matanya nur hidayah namanya nurani pun namanya dan lamanya empat puluh hari cahaya nurani itu terhimpun, yakni tersimpan kepada dua mata bapaknya yang mengandungkan dia itu Adam namanya. 
Kemudian daripada itu dipindahkan pula oleh Jibril kepada rahim ibunya. 
Maka  Nur ‘alaqah pula namanya dan ibu yang mengandungkan itu Siti Hawa namanya. 
Maka adalah yang empat itu disimpan di dalam siyarah nabi Allah Adam alaihi salam cahaya yang memancar yaitu hitam manis, yakni Abu Bashariyah namanya dan empat puluh hari Nur ‘alaqah itu terkandung disitu. Maka lalulah bersifat telinganya dan empat hari lagi daripada telinganya maka barulah ada lubang hidung dan empat hari lagi daripada itu dijadikan pula mulutnya barulah menjadi sifat yang tujuh namanya.

 Syahdan lagi ada empat hari dan empat malam daripada sifat yang tujuh itu
dijadilah pula sifat tangan kanan dan kiri. Maka kemudian daripada itu maka dijadikan pula oleh Jibril alaihi salam tubuhnya dan empat hari empat malam dijadikan pula kaki kanan. 
Dan keempat hari lagi maka dijadikan pula kaki kiri genaplah sudah bilangannya seratus hari kepada sifat nur ‘alaqah itu. Maka berpindahlah pula namanya menjadi nur ṣifat yakni hadirlah sekalian sifatnya.

 Kemudiannya empat puluh hari lagi dari situ maka dimasukkan oleh Jibril alaihi salam Nur Muḥammad yakni rohnya. Maka jikalau ia tiada tahan insya Allah keluarlah ia yakni pecahlah ia dan empat hari lamanya. 
 Jikalau sudah tahan Nur ṣifat itu maka masuklah rohnya maka dinamakan pula Nur hayatī namanya. 
 Dan tiap-tiap empat hari tiga ruhnya dan empat puluh empat kali maka menjadi tujuh bulan tujuh hari tetaplah itu. 
 Dan bernamalah ia insan kamil manusia yang sebenar-benarnya yang halus. 
 Maka kumpulah sembilan hari insan jamak namanya. 
Martabatnya angin harajih al-huda al-sama wa-billahi Taufiq, namanya Muhammad yakni hurufnya. 
Dan jikalau salah zahir [lahiriah atau yang tampak dari luar] xxxxxx namanya insya Allah  tiadalah boleh tiada. 

 Hendaklah diketahui akan yang sebenar-benarnya asal dan usul keadaan hamba dijadikan Tuhannya. Jikalau tiada diketahuikan a‘udzu billahi min-ha selama- lama nya adalah isi Neraka Jahanam. ( kutulis sesuai yang tertera dalam manuscript).
 Maaf yang ada tanda xxx sengaja, tiada maksud buruk, selain itu berhubungan dengan kaji lain jadi utuhnya bisa mengambil ijazah guru yang ahli dan faham, agar tidak salah persepsi juga jadi ilmu liar, maka perlu bimbingan agar tidak tersesat dan dalam koridor aqidah, yang bisa dipertanggungjawabkan sebagai amanah. 

Masih daripada manuscript tapi ini berkaitan dengan kaji Surah al-Nas yang insya Allah adalah ilmu yang luar biasa. 
Saya pernah singgung dalam artikel lain tentang keistimewaan surah ini, yang mana bila al qur'an dalam surahnya hanya berisi kisah tentang satu konteks misalnya aljin, Yusuf dan begitu pula dengan annas ini.
Tersurat juga tersirat bahwasanya ada keistimewaan dan pesan khusus dari Allah kepada kita dengan surah-surah tersebut misalnya anda mau mengerti tentang jin maka baca surah aljin dan kaji, begitu juga bila ingin memahami tentang manusia baca surah annas dan kaji sebab dari awal ayat sampai akhir Allah Menyebut berulang manusia. 
Tapi dalam kesempatan ini kutidak membahas kaji annas atau kaji diri manusia bisa lain waktu atau silakan silaturrahim bila mau kita akan bahas kaji diri lewat surah annas, yang menurutku sangat penting kaji diri ini agar kita punya referensi sebagaimana kata populer dalam metode tasawuf yaitu man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu. 
Sedangkan mengenal diri itu mesti ada pedoman dan ilmunya.
Araftu Rabbi biRabbi.
( aku mengenal Rabb dengan Rabbku).

Insya Allah ilmu ini bisa dijadikan sebagai ikhtiar penolak
kekuatan jahat seperti sihir, tenung, guna-guna, dan jenis lainnya.
Juga bisa dijadikan penangkal ajian halimunan atau yg sejenisnya.

Baiklah ilmunya sebagai berikut:

" Bismillahirrohmanirrohim
Qul a’udzu birobbinnas 
Malik..
Lailaha illallah Muhammad Rasulullah ".

Aplikasi
Amalkan untuk ikhtiar bila kita takut dengan ilmu hitam dan yg sejenis. Baca dengan hakikat keyakinan dan makrifatkan ketika kata
Malik ( niat untuk target misal penangkal ilmu pelet) insya Allah boleh dibaca 3/7 kali.
Semoga Allah mengijabah dan melindungi kita dari kejahatan sihir, ilmu hitam dll.

Sekian yang dapat kutulis tiada niat menggurui dan merasa tinggi daripada ilmu pembaca, kurang lebihnya mohon dimaafkan. Makasi dan salam
 Wallahualam.

Baen Jusua 085753960096

No comments: