Sunday, June 11, 2017

KHAZANAH ILMU SEMULA JADI TIDAK GUGUP DAN RACUN

KHAZANAH ILMU SEMULA JADI TIDAK GUGUP DAN RACUN


Assalamu alaikum wr. wb

Salam Berkah Ramadhan Untuk Kita Semua

 Sebelumnya terima kasih kepada YTH Guru Khill dan semua pemosting
juga pencinta blog DNA3JENDRAL, semoga blog ini tambah jaya.

Sebenarnya khazanah ilmu ini pernah kuposting dulu tapi saya posting
ulang untuk mengenang almarhum kakekku tercinta.
Sekalian nitip kirim al fatihah untuk yang minat mengamalkan sebagai
tanda terima kasih untuk khazanah yang masih sampai detik ini kujuga
mengamalkan dan menjaganya.
Keilmuan ini saya dapat dari alm kakek saya, sedikit ceita beliau
seperti tulisan saya di awal adalah seorang veteran bekas pejuang
tercatat di dua tempat di Kalsel dan Kalteng oleh karena di dua tempat
akhirnya sampai wafat alm kakek saya belum pernah mencicipi satu perak
pun uang dari veteran tsb karena peraturan yg tidak membolehkan satu
nama dua tempat jadi harus lewat pengadilan untuk memutuskan hanya
satu tempat, karena kendala usia beliau yg sudah lanjut, beliau wafat
sudah berapa tahun lalu dalam usia seratus lebih saya tidak tahu umur
alm karena beliau sendiri lupa tahun lahirnya hehe. Alm tidak banyak
bicara orangnya saya termasuk cucu paling dekat dengan beliau saya
banyak tahu cerita tentang beliau malah dari orang2 tua yg tahu
tentang beliau.
Konon beliau adalah berpangkat pemimpin dan termasuk
salah seorang yg menyambut kehadiran presiden pertama RI Soekarno
waktu berkunjung ke daerah Tumpung Laung Kalteng, sebagaimana kita
tahu presiden pertama mempunyai kedekatan baik secara pergaulan dan
kebathinan dengan tokoh asal Kalteng seperti Tjilik Kriwut gubernur
pertama/ Pahlawan Kalteng. Tidak heran ada wacana Kalteng mau
dijadikan sebagai ibu kota pemerintahan dan Jakarta sebagai Ibu Kota
Negara.
 Cerita lagi dari orang tua lain alm waktu ditembak oleh
kompeni Belanda tidak mengapa dan peluru2nya terkumpul di bawah kaki
alm. Sayang sepertinya ilmu tersebut tidak mau diwariskan entahlah
dikemanain? padahal saya sudah pernah memancing dan merayu hehe .
Tapi tidak tahu dengan pakde dan paman2ku yg merupakan anak beliau.
Dari alm saya banyak tahu cerita tentang kolonial belanda.
Menurut alm. Belanda itu takut dengan orang kalteng Barito, karena terkenal
dengan ilmu kebathinan yang tinggi oleh para
penghuni tepian sungai barito sesuai pengalaman mereka selama menjajaki
daerah itu.
Maka tidak heran dulu orang Barito ini terkenal dan disegani sampai ke
luar daerah terkhususnya Kalimantan.
Pahlawan Barito yang terkenal adalah Panglima Batur dan ulama nasionalnya
KH. Hasan Basri.
Selain nama itu ada banyak nama lain seperti panglima Wangkang, Tumenggung
Surapati dll.
Perang fenomenal dan monumental adalah perang Barito yang membuat kapal
tercanggih belanda karam digempur pejuang kalteng.
Akhirnya dengan kelicikan dan kebusukan politik adu dombanya maka sampai
akhirnya Panglma Batur tertangkap dan dihukum mati.
Selama masa perjuangan itu alm. Kakekku aktif berjuang bersama para pejuang
lainnya bahkan beliau seorang pemimpin para pejuang.
Karena keaktifan itulah sampai tercatat surat vetrannya di dua daerah berbeda.
Kalteng dan kalsel.
Selain pejuang vetran alm juga tokoh ulama di kampungnya biasa selalu dipanggil
sebagai tetua kampung bila ada acara.
Awal beliau berfaham nadhiyin tapi ke sininya beliau pindah haluan lebih cenderung
ke Muhammadiyah terbukti setelah banyak belajar perbandingan alm yang biasa ikut
selamatan jadi perlahan ditinggalkan dan tidak sama sekali sampai beliau meninggal
bahkan mewasiatkan kepada anak-anaknya agar tidak selamatan 3, 7 , 25, 100 hari
atas wafatnya dan anak-anak beliau pun tidak juga.
Demikian sedikit cerita tentang kakekku yang kubanggakan dan kisah inspiratifnya.
Nama beliau adalah Kakek atau Kai Marhasan.
Kakek ayahnya alm ibuku yang asal lahirnya adalah Amuntai Kalimantan Selatan.
Ada banyak juga khazanah ilmu yang kudapatkan dari beliau seperti yang kutuliskan di
artikel ini.

Berikut ini ilmu semula jadi tidak gugup dari beliau, yaitu :
"Bism. Hay Cika, hay Ciku hay Kiki hay Samaliku aku tahu ngaran ikam
jin Sila aku tahu ngaran anak ikam jin Sila aku tahu ngaran ikam
Simbur laut aku tahu ngaran anak ikam Simbur laut badanku Ali rupaku
Yusuf suaraku Daud tunduk sekalian makhluk bila memandang dari mukaku
berkat Lailaha illallah Muhammad rasulullah"

Dibaca ketika berhadapan dengan musuh, di depan orang banyak, mau
ceramah dll menurut alm yg membuat orang gugup itu namanya Jin Sila
dan kroninya.
Bila di al quran juga ada yaitu yang ada dalam surah Annas. Jadi baik juga
bila diamalkan sekaligus jadi lebih lengkap versi Al qur'an dan versi hakikat.

Saya mau berbagi lagi satu khazanah ilmu semula jadi lain tapi masih dari alm yaitu \
semula jadi racun yg sering ada di warung, rumah makan dll di beberapa daerah yg sengaja
dibuat dgn bermacam motif..
Berikut ini amalkan sewaktu masuk ke dalam warung makan yaitu

Basmallah  '' Handay (makrifatnya nama semula jadi yg laki2 pewarung) Manday (makrifatnya
nama semula jadi pemilik warung yang perempuan)'' .

Dipakai sebelum kita makan di tempat yg kita takutkan ada.racun  insya Allah akan tawar  

Untuk wawasan nama racun yaitu ''Datung ukup datung sunggara datung sangiyang garuhak.
Ada beberapa versi untuk nama semula jadi racun ini yang kutulis adalah salah duanya.

Jadi seperti petuah ilmu kalimantan/melayu siapa yg tahunama awal semula jadi niscaya yg
punya nama tidak akan mencelakai atau mengganggu kita. Yang mau memakai saya mohon
ikhlasnya kirim Alfatihah untuk Kai Marhasan (alm).
Kenapa dalam khazanah itu menyebut nama semula jadi pemilik warungnya. Karena merekalah
yang membuat racun itu jadi dengan kita yakin hakikatnya insya Allah aman saja.
Sebenarnya bukan hanya khazanah ini yang menyebut nama semula jadi orangnya ada banyak juga
khazanah ilmu lain seperti yang pernah kuposting juga tentang nama semula jadi penjaga besi
walau tidak kubagi untuk umum, ada juga nama semula jadi nama orang yang minggat yang bisa
diamalkan untuk putergiling orang yang minggat, ada juga kaji nama makrifat semula jadi jin dll
Yang gratis saya bukakan umum adalah nama semula jadi malaokat penjaga bumi, nama semula jadi panglima
petir dll. Yang suka dengan artikelku pasti mengetahui.
Tentu saja tidak semua bisa kupostingkan untuk publik kecuali untuk yang minat dan benar-benar
ingin sama-sama belajar tentang khazanah ilmu yang sangat luas baik tersurat mau pun tersirat.
Apalagi bila kaji itu memang harus berguru atau sebagai penyambung silaturrahimku untuk yang
berminat. Jadi tidak rancu dan mengambang seperti kaji Nur Muhammad, Kaji diri, kaji besi dll.
Karena saya juga ada beban moral untuk menjaga khazanah itu tidak jatuh kepada orang yang salah
dan tidak bertanggung jawab atau orang yg sekedar latah.
Seperti beberapa kali kejadian orang menghubungiku minta solusi untuk masalah yg dihadapinya
padahal minta ijin saja tidak, pernah silaturrahim dengan sms, inbox, telpon saja tidak pernah.
Tapi ketika ada masalah tiba-tiba menghubungi atau banyak juga barisan sakit hati.
Maka berhati-hatilah dlam mengamalkan khazanah ilmu tanpa pembimbing dan ilmu bukan untuk mainan
seperti kasus yng memakai khazanah ilmu yg kutulis tentang nikah bathin dan efeknya luar biasa,
sayapun sebenarnya menyesal memosting khazanah ilmu itu di IKS dulu. Ilmu itu jangan dilihat wah
kok mudah bangetdan sederhana banget.
Tapi yg menjadi dahsyatnya adalah kaji dan hakikatnya dan saya pun bisa berlepas tangan bila orang
itu tidak beretika dan saya juga bisa kasar bila bermain-main saja tanpa mengindahkan koridor yang
sudah ketulis biasanya.
Demikian postingan ulang dan kugabung ini untuk dapat dibaca lagi sebagai tambahan wawasan pengunjung
blog DNA3JENDRAL.
Mohon maaf bila ada salah kata dan kekhilafan diri tiada niat menggurui siapa pun juga bila bertentangan
dengan ketinggian ilmu pembaca. Semoga bermanfaat. Wallahu A'lamu. Makasi dan salam

NB :
Untuk info lebih lanjut dan konsultasi hubungi telp/ sms / Line 085753960096 Pin baru D6F2D099
Mohon kesabarannya bila menghubungi dan transaksi juga kami tidak menerima orang iseng, kami hanya
menanggapi yang serius dan memang ada kepentingan sesuai konteks blog.

No comments: