Thursday, July 9, 2020

SHOLAWAT DIRI, SEKILAS SYAHADAT DIRIDAN SHOLAWAT AWAL

SHOLAWAT DIRI, SEKILAS SYAHADAT DIRI
DAN SHOLAWAT AWAL
 
Assalamu alaikum

Salam di hatimu untuk semua, mohon maaf bila tulisan ini bertentangan dengan ketinggian ilmu pembaca, niatku hanya ingin berbagi sesuatu yg sekiranya ada manfaat sesuai konteks blog dan komunitas.
Di dalam kesempatan ini kucoba untuk menuliskan salah satu kaji yang pernah kusinggung dalam satu kesempatan di grup komunitas, karena belum ada waktu luang untuk menulis, baru ini maka kucoba sedikit ulas.

Berikut ini salah satu versi dari sholawat diri yang ada, kupernah juga dapat versi lain dari guru di Kalimantan lafadz berbeda tapi secara maknawi sama dalam hakikatnya. 

Lafadz nya ada di dalam bacaan tahiyat akhir untuk tahiyat akhir sendiri silakan cari referensi kaji dan makrifatnya. 

Berikut ini versi sholawat diri

"Assalamu alaina wa ala ibadillahissholihiin"

Salam untuk kita ( termasuk ruh dan jiwa) dan kepada hamba-hamba Allah yang sholih.

Aplikasinya
Selain selalu dibaca dalam sholat, dijadikan wirid atau lebih baiknya aurad sehingga dawam.

Makrifat sholawat ini selain kita bertahiyat kepada Allah dan Rasulullah juga para nabi, maka kita juga tersirat dalam sholawat itu kita memberikan salam kepada diri kita dan hamba-hamba Allah yang sholih. 
Kenapa kepada hamba-hamba Allah yang sholih? 
Sebab kita membangun dan meluaskan frequensi dan quantum kita agar ada dalam lingkaran atau sirkuit yang sama, dilanjutkan dengan bacaan berikutnya syahadat dan sholawat ibrahim serta doa dalam tahiyat akhir..
 Yang merupakan rangkaian tujuan, pedoman dan mohon perlindungan sehingga frequensi dan spirit kita dalam koridor yang sesuai tuntunan.
 Di dalam al qur'an tersebut bahwasanya pada hakikatnya hamba-hamba yang wafat di jalan Allah selain para rasul, nabi termasuk hamba-hamba sholih itu tidak pernah wafat bahkan dalam riwayat disebut bumi pun enggan memakan jasad mereka. 
 Kenapa ucapan salam dalam sholawat itu bukan yang lain sebagaimana kita sama2 mengetahui bahwasanya mengucap salam itu sunah sedangkan menjawabnya wajib. 
 Makrifat yang tersirat dari sholawat diri itu adalah ketika kita bersalam tadi sejatinya kita sedang berkomunikasi dengan diri kita yang semestinya salam itu akan dapat respon dari dalam, salam itu otomatis terjawab oleh ruh dan nafs kita. Sedangkan dari luar sama sebab kembali kepada hukum salam tadi. 
 Artinya dalam sholat itu pada intinya selain berkomunikasi kepada Allah tapi lebih global melibatkan diri sehingga terjadi pula komunikasi diri dengan diri, sehingga sinkronisasi itu berlaku.
 Sholawat diri ini bila kita fahami makrifat hakikatnya kita akan menjadi terbiasa berkomunikasi dengan diri bathin kita?
 Ini yang sering kita acuhkan padahal diri bathin ini yang menjadi esensi ketika diri kasar kita kelak diremukkan dan dihimpit bumi, diri bathin ini yang menanggung amanah dan semua pertanggungjawaban kelak di yaumiddin.
 Maka akan sangat pentinglah makrifat kaji diri ini agar kita tidak seperti orang buta yang berjalan dalam kegelapan malam. 
 Apakah sama orang buta vs orang melihat? tidak akan pernah sama, barang siapa buta di dunia maka akan buta pula di akhirat, buta di sini objeknya adalah hati bukan mata fisik.
 Kaji sholawat diri ini akan terjawab dan bersinergi dengan kaji syahadat diri yang lebih kompleks.
 Saya tidak membahas kaji ini akan sangat panjang lebar tapi sedikit kusinggung saja.
Sedikit kajinya sebagaimana kita tahu bahwa
asyhadu anla Ilaha Illallah
adalah syahadat Allah 
wa'asyhadu anna Muhammad rasulullah
Adalah syahadat Muhammad

Lantas yg mana yg syahadat kita karena yg kedua di atas bukan punya kita?.

Di sinilah akan pentingnya syahadat diri sebab itu yang akan membedakan kualitas dan syahadat yang hak bukan bersyahadat palsu?.
Untuk referensi silakan fahami syarat dan rukun syahadat.
Syahadat hukumnya diikrarkan dengan lidah itu fardlu ain namanya dan tatkala ditaṣydīq-kan dengan hati fardu taḥqiq namanya. 
Adapun fardlu ain itulah pohonnya sebab kepada lahirahnya. Adapun fardlu taḥqīq itulah ujungnya sebab kepada batinnya.
 Soalnya adapun jikalau ditinggalkan fardlu ain maka menjadi fasik hukumnya dan jikalau ditinggalkan fardu taḥqīd menjadi kafir hukumnya karena mengucap dengan tiada ditaṣydīqkan. 
 Soal syahadat itu apa yang berkata saksi dan berapa yang disaksikan dan siapa
yang naik saksi dan siapa yang menanggung saksi?
Ya sudah deh.. Terlalu panjang lebar, nanti terlalu panjang dimusuhi ibu-ibu dan bila terlalu lebar dibenci bapak-bapak.. Ngomong opo to?

Mungkin sedikit itu ulasan sholawat diri selain sholawat lain yg juga byk fadilahnya dan syahadat diri yang betapa pentingnya.
Dari syahadat diri ini pula start awal selain kaji syahadat lain yg juga tidak kalah pentingnya syahadat ruh, syahadat semar, syahadat rizqi dsb.
Dari sholawat diri dan syahadat diri ini pula kita akan lebih menghargai diri bathin kita, mengaktifkan bahkan bisa menjadi sahabat diri atau istilah lain sahabat virtual kita yang merupakan kaji tersendiri mungkin lain kesempatan bisa kita bahas.

Ganti pembahasan tapi masih berhubungan ini adalah salah satu kaji makrifat terdalam tentang sholawat selain sholawat diri, sholawat Allah kpd Rasulullah, Sholawat Nur Muhammad dll.
Ilmu ini dari guru spiritualku di Kalimantan biasa bila kita berguru ada adab dan mahar sebagai bagian dari ilmu tersebut bahkan bagi sebagian thariqat mahar itu wajib seperti Samaniyah, pun intern itu sekarang sudah tidak lagi sebab ada pertimbangan bagi yang baru masuk dan bagi anggotanya yg kurang mampu.

Pengkajian sholawat ini banyak pula yang merupakan dari redaksi awal dari berbagai literatur, manuscript dll.
Biasa penajam atau maharnya emas satu gram, emas tadi dan kain putih lima lembar dijadikan satu tempat lalu kita pakai buat menghadap kepada guru kita, lalu kita terima ilmu itu malam Jumat. 
Sifat penajam atau mahar tadi tetap jadi tidak kurang tidak lebih, banyak keilmuan sejenis yang maharnya ada ketentuan dan jadi ketetapan dalam ilmu itu. 
Ini adabnya yang saya tidak berani melanggar dan mesti jaga originalitas, juga tradisi itu agar genuine, itu pun berlaku kepada saudara bila minat dengan ilmu ini suatu saat bila ingin menurunkan kepada anak, murid dsb mesti sama.
Mungkin sudah paham pakemnya keilmuan bahwasanya bila di Kalimantan andai kita ingin menurunkan ilmu mestinya kita minimal adalah sudah mengamalkan selama 3 tahun barulah kita boleh menurunkan sebelum itu kita belum boleh, itu berlaku pula kepada media yang kita dapat dari guru baik minyak, akik dll. 
Itu yang kupelajari dan wejangan para guru terdahulu. 

Sebagaimana pula yang banyak tersebar awal-awal penciptaan tersebutlah 
Kun sholli ala Muhammad ( jadilah bersholawat kepada Muhammad).
Lalu bagaimana bunyi sholawat nya 

Berikut ini 
Kun...xxx.xxx
Xxx... Xxx Muhammad 
Xxx xxx Awal xxxx xxxx

Aplikasinya
Amalkan pada pagi hari.. dst.
Insya Allah akan menjadikan aura hidup yang memancar kepada pengamalnya dan banyak sekali guna yang kita rasakan dan sholawat ini.
Demikian sedikit uraian singkatnya ... Sengaja saya tidak tulis lengkap sebab ilmu adalah amanah dan hanya untuk yang minat saja, jadi jadikan sekedar tambahan wawasan dan khazanah saja. 
Sekian dulu kurang lebihnya mohon dimaafkan. Akhirul kalam. Makasi dan salam. Wallahu A'lam.

(BAEN JUSUA 085753960096

No comments: